Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Terjebak 9 Makanan Dikira Sehat padahal Belum Tentu

Kompas.com - 14/01/2021, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa makanan berlabel sehat yang ada di toko atau supermarket kemungkinan besar tidak semuanya benar-benar sehat.

Banyak makanan yang diberi label "sehat" justru memiliki beberapa masalah yang kurang sehat.

Mulai dari natrium tinggi, karbohirat tinggi, atau adanya gula tambahan.

Jadi, membaca label nutrisi pada kemasan makanan terlebih dahulu sebelum menyantapnya, sangatlah penting.

Baca juga: Harus Tahu, Begini Diet Sehat untuk Enyahkan Perut Buncit

Dilansir laman The Healthy, ada sembilan jenis makanan berlabel sehat yang sebenarnya tidak sehat.

1. Flavored yogurt

Sebagian besar yogurt merupakan asupan yang bernutrisi karena mengandung banyak protein, kalsium, dan probiotik yang ramah usus.

Mungkin itu sebabnya, ulasan di Advances in Nutrition pada 2017 menemukan hubungan antara makan yogurt dan penurunan berat badan.

Meski demikian, ahli diet Lisa R. Young, PhD, RD mengatakan, flavored yogurt sangat tidak sehat karena mengandung banyak gula tambahan.

Diet yang mengandung terlalu banyak gula, kalori, dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

"Sebaiknya beli plain yogurt atau yang polos dan tambahkan topping sendiri seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah segar," kata dia.

2. Kedelai

Ilustrasi kedelai Ilustrasi kedelai
Dalam pandangan Young, begitu banyak kedelai di supermarket yang terlalu diproses dan tidak terlalu bergizi.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Saat Mengonsumsi Kedelai

Gula dan garam tambahan dapat membahayakan jantung dan membuat penambahan berat badan.

Oleh karena itu, dia merekomendasikan kita mengonsumsi kedelai yang tidak diolah seperti edamame, tahu, dan tempe.

Sebab, produk fermentasi memiliki manfaat tambahan probiotik untuk membantu melancarkan pencernaan.

Perlu diingat, kedelai mengandung semua sembilan asam amino esensial sehingga dapat menjadi sumber protein nabati yang hebat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com