Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2021, 15:32 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Healthline,

KOMPAS.com - Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang mudah ditemui di Indonesia, baik di pasar tradisional, supermarket, maupun ditanam sendiri.

Tanaman yang punya batang lemah dan berair ini kerap diolah menjadi berbagai macam masakan, mulai dari sayur bening, gado-gado, pecel, atau direbus menjadi lalap.

Meski banyak dikenal sebagai tanaman sayuran, bayam ternyata juga merupakan tanaman obat, lho.

Secara umum, menurut buku "Tanaman Obat Tradisional (Jilid II)" yang ditulis oleh Sopandi (2018), bayam dapat meningkatkan kinerja ginjal dan memperlancar pencernaan.

Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat membantu memperlancar proses buang air besar. Makan makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, diabetes, kolesterol tinggi, dan membantu menurunkan berat badan.

Tak hanya itu, akar bayam merah juga berkhasiat sebagai obat disentri atau infeksi pada usus.

Di luar masalah kesehatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan, bayam juga bermanfaat untuk pengobatan seperti memperkuat akar rambut, membersihkan darah sehabis melahirkan, tekanan darah rendah, kurang darah (anemia), hingga gagal ginjal.

Tanaman yang bisa dimanfaatkan dari daun hingga akarnya ini kaya akan nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, hingga vitamin A, B dan C.

Baca juga: Kale vs Bayam, Mana yang Paling Baik Untuk Kesehatan Jantung?

Pemanfaatan bayam
Sebelumnya, ketahuilah bahwa penderita asam urat darah yang cukup tinggi dan artritis gout (reumatik karena asam urat) dilarang mengonsumsi terlalu banyak bayam.

Sebab, sayuran ini mengandung purin yang cukup tinggi. Kandungan purin yang terlalu tinggi di dalam tubuh akan memetabolisir menjadi asam urat.

Untuk pengobatna, bayam merah dinilai lebih berkhasiat daripada bayam hijau.

Bayam sendiri dapat diolah dengan berbagai cara.

Untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu secara spesifik, berikut tiga cara pengolahan yang bisa Anda coba di rumah:

1. Penambah darah
Menurut SehatQ, dalam 100 gram bayam terdapat 2,7 miligram zat besi.

Rajin mengonsumsi bayam dapat menjaga produksi sel darah merah di dalam tubuh.

Selain itu, kandungan vitamin C di dalam bayam juga membantu penyerapan zat besi lebih optimal.

Langkah pengolahannya adalah sebagai berikut:

  • Cuci tiga genggam daun bawang merah, lalu tumbuk hingga halus.
  • Tambahkan 1 sdm air jeruk nipis, kemudian saring.
  • Tambahkan 1 sdm madu dan satu butir kuning telur ayam kampung. Aduk hingga rata.
  • Minum ramuan tersebut dan lakukan pengobatan tersebut seminggu sekali. Selanjutnya, ramuan ini dapat dikonsumsi seminggu dua kali hingga masalah kesehatan teratasi.

Baca juga: 5 Langkah Sederhana Mencegah Anemia, Sudah Tahu?

2. Disentri
Akar bayam merah dapat dimanfaatkan sebagai obat alami disentri. Beberapa langkah yang dapat Anda coba, antara lain:

  • Cuci 10 batang akar bayam merah, lalu tumbuh hingga halus.
  • Tambahkan garam halus seujung sendok teh dan aduk rata, kemudian saring.
  • Untuk pengobatan, minumlah air saringan tersebut sekaligus.

Baca juga: Penanganan Pertama untuk Mengatasi Diare

3. Memperkuat akar rambut
Menurut Healthline, bayam yang tinggi akan folat, zat besi, serta vitamin A dan C dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut.

Kekurangan zat besi dan zat nutrisi lainnya kerap dikaitkan dengan masalah rambut rontok.

Untuk memperkuat akar rambut, cobalah mengolah bayam dengan langkah-langkah berikut:

  • Cuci satu ikat daun dan batang bayam segar hingga bersih, lalu tumbuk hingga halus.
  • Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata.
  • Peras dan saring, lalu minum sekaligus. Lakukan pengobatan ini 2-3 kali dalam seminggu.

Baca juga: Pahami, Kulit Kepala dan Rambut Juga Bisa Alami Penuaan Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline,
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com