Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Manfaat Minyak Eucalyptus, untuk Pernapasan hingga Antibakteri

Kompas.com - 14/01/2021, 19:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suku Aborigin di Australia secara tradisional menggunakan daun eucalyptus sebagai minyak esensial yang membantu meredakan sesak napas, batuk, demam, dan penyembuhan otot yang sakit.

Minyak esensial ini diekstrak dari pohon eucalyptus tidak lama setelah orang-orang Eropa pertama tiba di benua itu.

Baca juga: Menikmati Sensasi Spa dengan Menggantung Eukaliptus di Kamar Mandi

Setelah itu, sejak pertengahan 1800an, minyak eucalyptus mulai diproduksi secara komersial, dan menjadi sangat populer di seluruh dunia.

Minyak eucalyptus di Indonesia sering disamakan dengan minyak kayu putih. Padahal, kayu putih atau melaleuca cajuput hanya satu famili dengan eucalyptus, yakni myrtaceae.

Ada sekitar 700an spesies eucalyptus yang ada di dunia. Kebanyakan, tanaman ini tumbuh dan berkembang di Australia.

Sebagian kecil lain ada di Papua Nugini dan juga Indonesia. Sementara, satu spesies, eucalyptus deglupta, dapat ditemukan di sebelah utara Filipina.

Dari 15 spesies yang ditemukan di luar Australia, hanya sembilan spesies yang merupakan varietas asli non-Australia.

Nah, sejak awal komersialisasinya minyak eucalyptus populer karena sifat antiseptik, serta antibakteri.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Bersihkan Perlengkapan Rumah

Minyak eucalyptus juga mengandung beberapa konstituen aktif, dan yang paling penting adalah eucalyptol.

Eucalyptol memiliki efek antimikroba terhadap berbagai bakteri penyebab penyakit, virus, maupun jamur.

Untuk kondisi pernapasan seperti asma, sinusitis, bronkitis, pilek dan flu, minyak eucalyptus sering digunakan sebagai inhalasi.

Umumnya, melalui nebulizer atau vaporizer di mana minyak diencerkan dalam uap air.

Kadang-kadang, minyak ini digunakan sebagai krim atau salep yang digosokkan ke dada untuk memberikan tindakan terapeutik melalui kombinasi inhalasi dan penetrasi minyak melalui kulit.

Selain itu, eucalyptus dapat dijadikan lozenges alias permen pelega tenggorokan atau bahan-bahan di dalam obat batuk dalam jumlah yang kecil.

Anti-bakteri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com