"Depresi menghalangi aktivitas normal sehari-hari dan biasanya menyebabkan perubahan waktu tidur, nafsu makan, tingkat energi, serta suasana hati," kata Derichs.
Baca juga: Orangtua Perlu Ketahui 8 Tanda Depresi pada Remaja
4. Menghindari teman
Saat dilanda kesedihan, seseorang tetap mau bertemu teman dan keluarga karena berpikir itu bisa menghibur serta memperbaiki suasana hati.
Sedangkan jika sedih muncul karena depresi, seseorang cenderung mengisolasi dirinya sendiri. Di sisi lain, kesepian dapat meningkatkan risiko depresi.
5. Muncul sepanjang waktu
Mengingat peristiwa yang menyedihkan atau traumatis dapat membuat seseorang kesal dan terkadang sangat emosional pada hari itu. Hal ini wajar terjadi.
Namun, apabila perasaan sedih muncul setiap hari, berlarut-larut, bahkan ketika tidak mengingat sesuatu yang menyedihkan, maka jangan anggap sepele.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Ketidakpastian, dan Kesehatan Mental
6. Berlarut-larut
Derich mengatakan, kesedihan bisa hilang dengan sendirinya. Tapi bila kesedihan masih bertahan selama berhari-hari, maka besar kemungkinan itu tanda depresi.
Menurut American Psychiatric Association, perasaan sedih atau suasana hati yang buruk selama dua minggu kemungkinan merupakan tanda depresi.
7. Tidak bisa fokus
Suatu penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 dalam Progress in Neuro-Pharmacology & Biological Psychiatry menemukan, orang dengan depresi cenderung merenung.
Orang tersebut juga memikirkan kesedihannya berulang kali. Hal ini dikarenakan jaringan perhatian otak dipengaruhi oleh gangguan mentalnya.
"Kita perlu mulai bertanya pada diri sendiri apakah kesedihan yang normal berubah menjadi depresiz saat itu mulai mengganggu dan merusak hidup," kata psikolog Nikki Martinez Ph.D.
Pertanyaannya antara lain apakah terganggu dengan pikiran kesedihan, apakah mengisolasi diri, apakah memengaruhi pekerjaan, dan lain sebagainya.
Baca juga: 12 Cara Atasi Rasa Sedih Saat Kehilangan Orang yang Dicintai
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.