Utamanya, saat anak berada di fase remaja. Keinginan untuk merasakan sensasi serta bersikap impulsif paling tinggi di usia ini. Bukan tidak mungkin, hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan mereka.
Baca juga: Jenis Musik yang Disukai Psikopat
Penyebab anak menjadi psikopat
Banyak sekali perdebatan seputar psikopat ini, apakah bawaan lahir atau faktor lingkungan saat bertumbuh.
Rupanya, kondisi ini merupakan konsekuensi dari hubungan kompleks antara genetik, dinamika keluarga, hingga pengalaman hidup.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini terjadi seperti:
1. Lingkungan tidak kondusif
Paparan lingkungan terdekat yang tidak kondusif bisa menjadi pemicu utama anak memiliki ciri-ciri perilaku psychopathic.
Terlebih, anak adalah peniru ulung yang bisa merekam apa yang terjadi di sekitarnya dengan cepat. Itulah mengapa masalah ini bisa terdeteksi sejak usianya masih 2 tahun.
Contohnya orangtua yang memiliki masalah mental atau ketergantungan pada zat tertentu juga termasuk dalam faktor ini.
2. Kekerasan
Anak yang kerap mengalami kekerasan atau penganiayaan secara fisik juga rentan memiliki karakter psikopat.
Selain itu, lingkaran keluarga yang tidak utuh karena orangtua menelantarkan sejak kecil juga turut mengambil peran.
3. Perubahan terus menerus
Anak yang mengalami perubahan signifikan terus menerus di masa kecilnya juga bisa menjadi pemicu munculnya karakter psychopathic.
Contohnya pengasuh yang terus menerus berganti, orangtua yang jarang berinteraksi langsung, hingga anak asuh yang berpindah panti atau orangtua angkat cukup sering.