Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Bully, Hailey Bieber Pernah sampai Minta Bantuan Terapis

Kompas.com - 18/01/2021, 10:45 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Sosok Hailey Beiber kerap menjadi perbincangan dalam beberapa tahun terakhir.

Menikahi bintang pop dengan jutaan penggemar di dunia seperti Justin Bieber tentunya membuat model bernama lengkap Hailey Rhode Baldwin itu punya banyak haters atau orang-orang yang membencinya.

Para haters melampiaskan kecemburuan dan kebencian mereka lewat berbagai media sosial.

Sekuat apa pun dukungan yang dimiliki Hailey, mulai dari karier modeling, dukungan kecantikan, suami terkenal, keluarga terkenal, hingga sahabat para pesohor, Hailey tetap pernah mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya gara-gara jadi korban bully para haters.

Seorang penggemar Selena Gomez, misalnya, pernah mengunggah sebuah video yang menghasut orang-orang untuk membanjiri Instagram Live Hailey dengan pertanyaan seputar Selena.

Adapun Selena sebelumnya pernah berkencan dengan Bieber selama tujuh tahun, meskipun keduanya putus nyambung.

Begitu buruknya bullying yang diterima Hailey hingga ia pernah mencari bantuan profesional.

"Aku harus menyelesaikan banyak hal ini dengan seorang terapis, karena itu sampai pada titik ketika mereka (para haters) menjadi terlalu gila bagiku, dan aku benar-benar cemas sepanjang waktu," ungkapnya kepada Evening Standard.

Baca juga: Hailey Bieber Bingung dengan Penggemar Posesif

Hailey menyebutkan, hal yang paling mengganggunya adalah bagaimana orang-orang yang membencinya tersebut seolah benar-benar ingin dirinya menjadi orang yang tidak baik.

"Mereka mengharapkan saya untuk menjadi jahat dan mereka menyebut saya perempuan jalang."

"Kalian bahkan belum pernah bertemu denganku secara langsung, kalian tidak mengenalku," kata perempuan kelahiran 22 November 1996 itu.

Hailey memahami dirinya adalah pribadi yang masih bertumbuh dan masih terus membuat kesalahan.

Namun, hidup di lingkungan yang tidak mendukung perkembangan seseorang menurutnya begitu tidak sehat.

"Hidup dalam budaya di mana orang-orang secara konsisten berkata, "Kamu melakukan ini-itu, jadi kamu salah", itu mentalitas yang sangat, sangat beracun," katanya.

Meski begitu, saat ini dia sudah semakin mampu menghadapi para haters.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com