Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Cara Mendidik, Anak Akan Ikuti Perilaku Orangtua

Kompas.com - 18/01/2021, 12:46 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan dapat meraih kesuksesan.

Salah satu kunci utama agar keinginan itu terwujud adalah pola asuh orangtua. Cara orangtua bertutur kata dan berperilaku terhadap anak sangat memengaruhi masa depannya kelak.

Sejak kecil, anak sudah memperhatikan orangtuanya. Dari situlah anak belajar banyak dan mungkin tidak disadari orangtua.

Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memperhatikan perilaku dan tutur katanya. Di sisi lain, orangtua juga harus memberikan contoh yang baik pada anak.

Menurut suatu studi yang diterbitkan dalam jurnal Science, bayi tak hanya mendapatkan genetika dari orangtuanya. Bayi juga dapat menyerap sifat-sifat tertentu karena memperhatikan perilaku orangtua.

Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengatakan, bayi bisa lebih tekun dengan tugas baru setelah mengamati orang dewasa berjuang dan berhasil dengan sesuatu.

"Bayi melakukan analisis untuk mempelajari konsep atau hal-hal tentang dunia. Mereka juga menggunakan analisis itu untuk belajar dan mengubah cara berperilaku."

Demikian yang diungkap oleh Laura Schulz, ilmuwan kognitif di MIT dan penulis senior dari studi tersebut.

Baca juga: Anak Mencontoh Sikap Positif Orangtua

"Namun, kami tidak tahu seberapa banyak bayi bisa mengawasi dan menarik kesimpulan dari perilaku orang dewasa," tambahnya.

Hasil studi tersebut didapatkan setelah tim di MIT melakukan analisis terhadap 262 bayi berusia 13-18 bulan.

Peneliti mengelompokkan bayi-bayi itu dalam tiga skenario. Skenario pertama, peneliti berpura-pura kesulitan untuk memainkan dua unit mainan dan pada akhirnya berhasil.

Skenario kedua, peneliti bisa memainkan mainan tanpa kesulitan. Skenario ketiga, peneliti tidak melakukan apa pun.

Semuanya itu dilakukan di samping bayi-bayi yang menjadi peserta penelitian. Setelah skenario selesai dilakukan, peneliti meninggalkan bayi dengan mainan musik.

Peneliti mengatakan, bayi bisa memainkan musik, tetapi tidak mengajari cara menyalakannya.

Bayi dalam kelompok skenario pertama yang menyaksikan perjuangan peneliti dapat menemukan tombol mainan dan menyalakan musik.

Sedangkan bayi yang ditempatkan dalam kelompok skenario kedua dan ketiga tidak melakukan hal yang sama.

Berdasarkan hal itu, peneliti menarik kesimpulan, bayi tidak sekadar meniru apa yang ditonton, tetapi juga mempelajari nilai ketekunan.

"Ini adalah bukti bahwa orang dewasa dapat memengaruhi bayi secara langsung dengan mencontohkan perilaku tertentu," kata Paul Harris, psikolog perkembangan Harvard University.

Untuk studi selanjutnya, peneliti tertarik untuk mencari tahu interaksi yang paling berpengaruh terhadap bayi. Apakah itu berbicara, memberi isyarat, atau nada suara.

Peneliti juga berharap hasil penelitiannya dapat diimplikasikan ke dunia nyata dan ingin melihat apakah pelajaran ketekunan dapat bertahan hingga dewasa.

Sebab, ketekunan merupakan salah satu cara untuk setiap orang meraih kesuksesan.

Orangtua yang ingin anaknya kelak menjadi sukses perlu mencontohkan ketekunan dan perjuangan untuk berhasil mencapai sesuatu.

Jadi mendidik anak tidak hanya dengan kata-kata atau menyuruhnya, tetapi yang lebih penting adalah memberi contoh dan teladan.

Baca juga: 15 Cara Mendidik Anak agar Menjadi Pria Sejati

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com