Pilihlah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan ikan, sambil menjauhi daging merah dan makanan olahan.
Jenis diet ini mengurangi kemungkinan disfungsi ereksi dalam penelitian di Massachusetts Male Aging Study.
Selain itu, kekurangan vitamin B12 kronis dapat merusak sumsum tulang belakang, berpotensi menyebabkan korsleting saraf yang bertanggung jawab atas sensasi, serta untuk menyampaikan pesan kepada arteri di penis.
Vitamin B12 banyak ditemukan dalam kerang, salmon, ikan trout, daging sapi, sereal yang diperkaya, dan yogurt.
Multivitamin dan makanan yang diperkaya adalah taruhan terbaik bagi mereka yang kurang menyerap B12.
Hal ni juga berlaku bagi orang dewasa yang lebih tua, dan siapa pun dengan gastritis atrofik, suatu kondisi yang dapat mempengaruhi hampir 1:3 orang yang berusia 50 ke atas.
Gastritis atrofik adalah kondisi ketika lapisan dalam lambung meradang selama beberapa tahun.
Baca juga: 3 Langkah Mengatasi Disfungsi Ereksi Tanpa Obat Kuat
Jika tidak diobati, secara bertahap peradangan ini akan menghancurkan sel-sel di lapisan lambung.
Selain itu, pastikan diri mendapatkan cukup vitamin D, yang ditemukan dalam susu atau yogurt yang diperkaya, telur, keju, dan tuna kalengan.
Sebuah penelitian di jurnal Atherosclerosis menemukan, pria dengan kekurangan vitamin D memiliki risiko 30 persen lebih besar mengalami disfungsi seksual.
3. Periksa kesehatan vaskular
Tanda-tanda yang membuat kita berada dalam kondisi kesehatan pembuluh darah yang buruk adalah tekanan darah yang melonjak, gula darah, kolesterol LDL (lemak jahat), trigliserida; kolesterol HDL (lemak baik) rendah; dan pinggang yang melebar.
Periksakan pada dokter untuk menentukan apakah sistem vaskular kita dalam kondisi yang baik?
Atau, apakah kita memerlukan penyesuaian melalui perubahan gaya hidup dan -jika perlu, obat-obatan?
Kondisi vaskular yang baik dengan demikian menjamin kondisi jantung, otak, dan juga penis