Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tampil Keren di Tahun 2021, Sebaiknya Tinggalkan Tren Fesyen ini

Kompas.com - 18/01/2021, 20:54 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren busana selalu silih berganti. Ada beberapa tren atau koleksi pakaian dan aksesoris yang sempat populer bahkan jadi booming di zamannya. Tapi, tidak semua koleksi itu bisa dipakai terus-menerus lho.

Mumpung masih awal tahun, belum terlambat bagi kamu untuk "merombak" isi lemari pakaian dan membuang outfit lama yang sudah tidak cocok lagi.

So, ini dia daftar tren pakaian atau aksesoris pria yang akan terkesan usang dan sepertinya perlu ditinggalkan di tahun 2021, melansir laman Ape To Gentleman.

1. Fast fashion

Foto dirilis Minggu (16/2/2020), memperlihatkan pekerja memilah limbah sisa kain di tempat pengepul limbah tekstil, Jakarta. Laporan dari Ellen McArthur Foundation mengatakan, industri tekstil saat ini masih menggunakan cara usang yaitu model ekonomi linier (buat-gunakan-buang) yang menghasilkan timbunan limbah dan polusi dari bisnis busana sedunia.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Foto dirilis Minggu (16/2/2020), memperlihatkan pekerja memilah limbah sisa kain di tempat pengepul limbah tekstil, Jakarta. Laporan dari Ellen McArthur Foundation mengatakan, industri tekstil saat ini masih menggunakan cara usang yaitu model ekonomi linier (buat-gunakan-buang) yang menghasilkan timbunan limbah dan polusi dari bisnis busana sedunia.
Pakaian yang diproduksi ala kadarnya dan dibanderol dengan harga murah cenderung dapat ditemukan di toko-toko streetwear.

Nah, biasanya pakaian tersebut adalah produk fesyen cepat atau fast fashion, yang masa pakainya terbilang pendek dan tidak tahan lama.

Jika produk fast fashion sudah tidak bisa lagi dipakai, maka produk itu akan cepat dibuang, menumpuk menjadi sampah, dan berdampak terhadap kelestarian bumi.

Nah di tahun 2021 ini, jangan terlalu konsumtif saat membeli pakaian hanya karena modelnya menarik atau kekinian.

Pastikan pakaian atau outfit yang dibeli bisa digunakan jangka panjang. Lakukan riset sebelum membeli pakaian, dan utamakan kualitas ketimbang tren.

Baca juga: Fast Fashion, Tren Mode yang Lestarikan Sifat Konsumtif?

2. Tidak memakai kaus kaki (sockless)

Tren mankle yang memperlihatkan mata kaki.Fashion Bean Tren mankle yang memperlihatkan mata kaki.
Jika menilik ke tahun 2010, kita menyadari bahwa sockless atau menanggalkan kaus kaki saat memakai sepatu menjadi salah satu tren utama di dunia mode.

Sockless juga menjadi aturan tidak tertulis jika kita ingin mengaplikasikan gaya kasual.

Kemungkinan, kamu juga pernah menerapkan tren ini, apalagi jika cuaca di luar rumah sedang panas.

Tapi, going sockless atau menanggalkan kaus kaki bukan tren yang cocok diterapkan setiap waktu.

Sekarang momen yang tepat untuk kembali memakai kaus kaki saat bersepatu agar kaki lebih sehat dan tidak berbau.

Baca juga: Benarkah Pakai Kaus Kaki Bisa Cegah Bau Kaki?

3. Memakai pakaian acak-acakan saat WFH

Ilustrasi bekerja di rumahgpointstudio Ilustrasi bekerja di rumah
Hampir setahun penuh kita berada di masa pandemi, dan itu artinya kita sudah melewati masa adaptasi work from home atau bekerja dari rumah.

Ketika kebijakan WFH baru diterapkan pada Maret 2020, memakai pakaian tidur atau kaus sehari-hari sewaktu melakukan zoom meeting masih bisa dimaklumi.

Saat ini WFH sudah menjadi kebiasaan bekerja yang normal. Jadi, jangan lagi memakai pakaian seadanya saat ingin menghadiri rapat virtual bersama rekan kerja.

Beli pakaian kasual yang nyaman. Cari yang terlihat rapi, tapi masih bisa dikenakan untuk bersantai. Misalnya, sweatpants, pakaian rajut, dan kemeja berbahan flanel atau corduroy.

Intinya, ada perbedaan jelas antara pakaian yang kita pakai untuk "serius" bekerja, dan pakaian tidur. Jangan disamakan.

Baca juga: Jaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja Saat WFH

4. Tren 1990-an

Ilustrasi potong rambutShutterstock Ilustrasi potong rambut
Di dunia mode, ada hukum yang menyatakan jika tren akan kembali muncul beberapa dekade ke depan.

Misalnya, baju oversized, sneaker tebal ala sepatu ayah (dad shoes) dan bucket hat.

Namun baru-baru ini, potongan rambut nyeleneh di era 1990-an kembali populer.

Perlu diketahui, rambut dengan "tirai" untuk menutupi dahi tidak akan terlihat bagus. Begitu pula beberapa potongan rambut seperti bowl cut, atau mullet.

Bagian dahi bisa diekspos agar penampilan lebih keren, tidak usah ditutupi.

Baca juga: 5 Gaya Rambut yang Diprediksi Bakal Tren di 2021

5. Sneaker tebal atau besar (dad shoes)

Balenciaga Triple Sbalenciaga Balenciaga Triple S
Menyambung poin sebelumnya, dad shoes sempat dipopulerkan kembali oleh rumah mode mewah.

Sebutlah, Balenciaga yang meluncurkan sepatu Triple S di tahun 2017.

Begitu sepatu itu rilis, dunia fesyen pria mulai didominasi sepatu berukuran besar.

Tidak semua dad shoes tampak buruk. Sneaker yang "menonjol" berkontribusi dalam melahirkan beberapa gaya sepatu yang keren, seperti New Balance 990.

Tapi tetap saja, kita harus meninggalkan tren memakai sneaker dengan bagian outsole yang kebesaran itu. Biarkan dad shoes menjadi masa lalu.

Baca juga: ?Dad Shoes? Kembali Tren, Simak Alasannya..

6. Skinny jeans

Ilustrasi skinny jeansshutterstock Ilustrasi skinny jeans
Tahun ini merupakan kesempatan terbaik bagimu untuk meninggalkan celana jins ketat atau skinny jeans.

Jika bukan untukmu, paling tidak pikirkan apa yang terjadi dengan calon anakmu di masa depan.

Kenapa? Skinny jeans nyaris ketat di seluruh bagian, termasuk selangkangan. Memakai skinny jeans bisa memengaruhi sistem reproduksi kita.

Sebagai gantinya, pakai celana yang ramping dan santai, namun tidak terlalu ketat. Pilih yang ketat di bagian pergelangan kaki saja.

Baca juga: Sering Pakai Skinny Jeans Berefek Buruk bagi Organ Genital

7. Pakaian muscle fit

Ilustrasi muscle fitapetogentlemen Ilustrasi muscle fit
Barangkali kita menganggap pakaian muscle fit dirancang agar sesuai dengan seseorang yang berotot.

Tapi faktanya, pakaian muscle fit tidak dirancang untuk "pas" saat dipakai, melainkan membuat beberapa bagian pakaian berkerut saat kita menekuk bagian tubuh seperti siku.

Dengan adanya kerutan pada pakaian, itu menunjukkan pakaian tersebut kekecilan atau tidak muat di tubuh kita. Dan ini bukan tindakan yang benar jika kita ingin terlihat keren.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com