Mengurangi daging merah berarti asupan lemak jenuh yang meningkatkan kadar kolesterol pun berkurang. Kolesterol tinggi dalam jangka panjang menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri.
"Penumpukan ini disebut aterosklerosis yang menyebabkan penyakit arteri koroner, serangan jantung, stroke, atau serangan iskemik sementara dan penyakit arteri perifer," kata Warren.
Meskipun kolesterol tinggi juga diperoleh dari faktor gen, membatasi daging merah akan lebih jauh mengurangi kadarnya di dalam tubuh.
6. Berkurangnya risiko kanker
Memangkas konsumsi daging sapi dapat mengurangi risiko kanker usus besar atau usus, terutama jika itu adalah faktor gen.
"Diet tinggi lemak jenuh telah dikaitkan dengan peningkatan peradangan dalam tubuh yang menyebabkan berkembangnya kanker," jelasnya.
Baca juga: Cara Mencegah Risiko Kanker Kolon, Perenggut Nyawa Chadwick Boseman
Pada tahun 2015, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging merah sebagai kemungkinan karsinogen, yang berarti dapat menyebabkan kanker.
Memasak daging merah pada suhu tinggi juga memicu produksi beberapa senyawa yang dapat menyebabkan kanker usus pada orang dengan kecenderungan genetik.
Daging merah olahan seperti hot dog dan sosis pun memiliki nitrit, baik secara alami maupun sebagai pengawet tambahan. Dan, nitrit dianggap berkontribusi pada kanker.
7. Mengurangi risiko penyakit serius
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan