Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2021, 14:54 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber

Rekomendasi WHO adalah menjaga jarak fisik setidaknya satu meter dari orang lain ketika beraktivitas di luar ruang.

Baca juga: Kelebihan Masker Silikon Dibanding Sheet Mask Sekali Pakai

Tetapi, ada juga argumen yang kuat untuk menantang nasihat WHO tersebut.

Salah satunya adalah kenyataan bahwa Lembaga Layanan Kesehatan Inggria (NHS) benar-benar kewalahan untuk pertama kalinya dalam 70 tahun sejarahnya karena peningkatan pasien Covid-19.

Maka, semua tindakan yang mungkin diambil harus dilakukan demi mengurangi angka-angka ini.

Menurut Trish Greenhalgh, lebih dari separuh kasus Covid-19 di Inggris didapat dari orang yang tidak memiliki gejala pada saat mereka menularkannya.

Sehingga, dalil 15 menit untuk kontak dekat disebut sebagai kesimpulan yang sewenang wenang. Kesimpulan itu muncul lebih karena kebiasaan dan praktik, ketimbang bukti empiris.

Aturan jarak 1-2 meter pun tidak berarti bahwa jika orang menjaga jarak ini, mereka aman.

Aturan ini hanya berarti bahwa orang yang berjauhan lebih kecil kemungkinannya untuk menulari satu sama lain.

Argumen etis

Masker efektif untuk melindungi orang lain. Pejalan kaki yang dilalui oleh pelari atau pengendara sepeda yang relatif muda dan bugar -termasuk orang-orang yang berusia lanjut atau lebih rentan terhadap Covid-19 dan komplikasinya.

Jika ada risiko penularan, maka pasti ada argumen etis yang harus ditutup-tutupi.

Nafas yang dihembuskan seseorang yang sedang berolahraga dengan giat memiliki komposisi dan sifat aerodinamis yang berbeda dengan orang dalam keadaan normal.

Pelari yang bernapas dengan berat, menghasilkan pernafasan dengan momentum yang jauh lebih tinggi daripada yang terjadi saat pernapasan normal.

Coba perhatikan. Saat cuaca dingin, gelembung udara lembap menjadi terlihat saat pelari menghembuskan napas - dan gumpalan ini menyebar lebih jauh daripada yang dihembuskan oleh pejalan kaki.

Baca juga: Masker Disebut Tak Efektif Lindungi Diri dari Covid-19, Benarkah?

Maka, berdasarkan perhitungan formal aerodinamika pernapasan mengonfirmasi bahwa napas berat memancarkan curahan gelembung turbulen, di mana tetesan dan mikrodroplet tersuspensi dengan ukuran berbeda.

Dalam kondisi tersebut, menurut Trish Greenhalgh, bukan tak mungkin pancaran gelembong dan kandungan di dalamnya terbawa jauh hingga lebih dari dua meter. 

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com