KOMPAS.com - Dulu, mungkin kita tidak pernah memikirkan rencana untuk menjadi kolektor sneaker. Memiliki satu atau dua sneaker, sudah cukup.
Namun, seiring waktu sneaker menjadi barang yang bisa bernilai tinggi. Kolaborasi antar brand atau kelangkaan produk, kerap menjadi alasan mengapa sneaker layak untuk dikoleksi.
"Orang sering bilang buat apa koleksi sneaker, kan ujung-ujungnya dipakai dan kotor."
"Eits jangan salah, kalau kita koleksi sneaker tapi cuma buat pajangan dan dirawat, nilainya bisa mahal," kata aktor dan komika Kemal Palevi.
Baca juga: Cerita Kemal Palevi, Komedian dengan Koleksi Puluhan Sneaker Langka
Dia menyampaikan pandangannya dalam program "Shopee 2.2 Men Sale Bro Code Vol. 4: Ini Zona Gue!" yang disiarkan live di akun YouTube Shopee Indonesia pada Rabu (20/1/2020).
"Semakin lama kita simpen sneaker, nilainya akan naik ratusan juta dalam waktu lima sampai sepuluh tahun lagi," sambung dia.
Tidak kurang dari 80 sneaker "rare" kini dimiliki Kemal. Di antaranya ada Air Jordan 1 x Travis Scott versi high, Air Jordan 2 "Eminem" versi high, dan Converse x Fear of God Chuck 70 hitam versi high.
Kemal juga memiliki sneaker buat aktivitas sehari-hari. Dan, untuk sneaker tersebut, ia cenderung membiarkannya tidak terawat.
Baca juga: Duo Musisi God Bless Gandeng Kemal Palevi untuk Sebuah Proyek Kolaborasi
"Saya jarang ngerawat sneaker yang dipakai harian. Soalnya sneaker yang kita biasa pakai, kalau makin gak terawat malah makin keren," kata dia.
Namun untuk sneaker koleksinya yang rare, Kemal memberikan "perlakuan khusus".
"Untuk sneaker yang gak saya pakai, saya buka dari kotak sepatu, yang penting kena udara. Terus saya pakai jalan-jalan di dalam rumah," kata Kemal.
"Karena gak dibuat keluar, setidaknya sneaker harus sering dipakai di dalam rumah biar bagian outsole-nya gak rusak."
"Outsole sepatu gampang jebol kalau gak dipake, mau itu sepatu murah atau mahal, semua sama."
Baca juga: Kemal Palevi Beberkan Kenapa Konten YouTube “Sampah” Banyak Muncul
Tidak lupa ia membersihkan koleksinya dengan pembersih khusus sebelum dimasukkan kembali ke dalam kotak.
"Setelah dipakai, saya bersihin pakai pembersih sepatu. Sekarang sudah banyak pembersih yang tinggal diolesin di sepatu, terus dilap pakai tisu, baru dikembalikan ke kotaknya," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.