Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2021, 21:07 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Di samping itu, menurut dr Bentley, nyamuk juga membenci setiap tanaman dalam keluarga jeruk.

Tanaman yang benar-benar tidak disukai nyamuk salah satunya adalah lantana, yang memiliki bau pahit dan jeruk.

Sebuah studi oleh jurnal sains PLOS One meneliti sebanyak 231 keluarga di Tanzania yang menanam tanaman lantana, sedangkan 90 keluarga lainnya tidak.

Pada akhir penelitian, ada 50 persen lebih sedikit nyamuk di rumah-rumah yang ditumbuhi lantana.

Baca juga: Benarkah Minyak Sereh Ampuh Mengusir Nyamuk?

7. Asap

Asap adalah cara yang paling banyak digunakan untuk mengusir nyamuk yang digunakan di daerah tropis pedesaan. 

Di pedesaan, banyak penduduk menggunakan kelambu tempat tidur dan asap nabati yang berasal dari tembakau untuk mengusir nyamuk.

Kendati demikian, dr Bentley merekomendasikan beberapa asap dari aromaterapi herbal seperti lavender, mint, lemon, sage, dan serai untuk menjauhkan nyamuk.

8. Minyak esensial lemon eucalyptus 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan, minyak esensial lemon eucalyptus sebagai pengusir nyamuk.

Sebuah studi dari New Mexico State University menemukan bahwa minyak ini efektif menjauhkan nyamuk.

Bahkan, minyak esensial lemon eucalyptus dapat bekerja sebagai produk yang mengandung DEET.

9. Tempat yang bersih

Nyamuk memang sangat suka dengan genangan air yang sudah lama ditinggalkan, tetapi nyamuk juga suka berada di tempat yang kering, apalagi berantakan.

Coba lihat sekeliling halaman dan bersihkan barang-barang yang tidak terpakai, baik itu tumpukan sampah maupun air yang menggenang.

Nyamuk bertelur di dekat air, tetapi nyamuk juga akan datang ke dalam kardus kosong atau barang di dalam gudang.

Namun, nyamuk jarang ditemukan di tempat yang bersih dan terang. Karenanya, aturlah barang-barang agar tidak menjadi sarang nyamuk.

Baca juga: 9 Tanaman yang Bisa Mengusir Nyamuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com