Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/01/2021, 08:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan yang digoreng memang lebih menggugah selera. Namun, sebaiknya mulai batasi konsumsi gorengan karena efeknya bisa sangat mematikan.

Sebuah studi dalam jurnal Heart yang diterbitkan pada 19 Januari menunjukkan, bahwa hobi mengasup gorengan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

Tim peneliti di China menemukan adanya peningkatan risiko setiap tambahan asupan 4 ons gorengan per minggu.

Untuk penelitian, tim menganalisis 19 studi yang sebelumnya sudah diterbitkan.

Mereka menggabungkan data dari 17 penelitian, yang melibatkan lebih dari 560.000 orang dengan hampir 37.000 kasus kardiovaskular utama seperti serangan jantung atau stroke.

Para peneliti juga menggunakan data dari enam penelitian, yang melibatkan lebih dari 750.000 peserta dan hampir 86.000 kematian selama rata-rata 10 tahun.

Temuan penelitian menunjukkan, peserta yang lebih banyak makan gorengan per minggu memiliki risiko 28 persen terkena penyakit kardiovaskular utama, 22 persen penyakit jantung, dan risiko gagal jantung 37 persen lebih tinggi.

Baca juga: Kenali, 4 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Tak Bisa Dikendalikan

Risiko ini secara substansial meningkat masing-masing sebesar 3 persen, 2 persen, dan 12 persen dengan setiap porsi mingguan 4 ons tambahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Pei Qin dari Shenzhen University Health Science Center di Guangdong, China.

Kendati demikian, cara gorengan dapat meningkatkan penyakit kardiovaskular masih belum jelas.

Tetapi peneliti sedikit memberikan penjelasan, bahwa makanan yang digoreng mengandung asam lemak trans berbahaya dari minyak nabati terhidrasi. Sehingga meningkatkan produksi sampingan kimia yang terlibat dalam respons peradangan.

Itu juga terjadi pada makanan tinggi garam seperti ayam goreng dan kentang goreng yang sering disajikan dengan minuman manis di restoran cepat saji.

Baca juga: Makan Gorengan Setiap Hari Picu Risiko Kematian Dini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com