Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rumah Selama Pandemi, Ajak Keluarga Main 5 Board Games Ini

Kompas.com - 21/01/2021, 16:08 WIB
A P Sari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membatasi aktivitas masyarakat untuk bepergian. Terbatasnya ruang gerak ketika berada di rumah menjadikan suasana cenderung monoton dan membosankan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Anda perlu melakukan aktivitas menarik bersama keluarga selama berada di rumah agar tetap menyenangkan.

Melakukan permainan papan atau board games bisa menjadi salah satu alternatif aktivitas menyenangkan yang mudah dilakukan untuk mengusir kebosanan di rumah.

Merangkum Better Homes & Gardens, Kamis (20/1/2021), berikut ini lima board games klasik yang asyik dimainkan bersama keluarga.

Baca juga: Aktivitas yang Biasa Dilakukan Orang Sukses di Akhir Pekan

Monopoli

Elizabeth Magie, penemu permainan papan Monopoli. (Wikipedia) Elizabeth Magie, penemu permainan papan Monopoli. (Wikipedia)

Dilansir The Guardian, Sabtu (11/4/2015), permainan Monopoli pertama kali ditemukan pada 1903 di Washington DC, Amerika Serikat, oleh seorang aktivis anti-monopoli Elizabeth Magie.

Baca juga: Ngemil Ternyata Bisa Bantu Keluarga Lebih Harmonis

Monopoli ini awalnya dinamai Elizabeth sebagai The Landlord’s Game, permainan yang dimaksudkan menjelaskan dampak negatif dari sistem monopoli.

Tujuan dari permainan ini adalah untuk menguasai semua petak di atas papan melalui mekanisme pembelian, penyewaan, dan tukar-menukar properti.

Untuk memainkan Monopoli, setiap pemain melemparkan dadu secara bergiliran untuk memindahkan bidak atau pion masing-masing.

Apabila seorang pemain berhenti di petak yang belum dimiliki pemain lain, maka ia bisa membeli petak sesuai dengan harga yang disebutkan.

Baca juga: Berperan Penting dalam Keluarga, Begini Cara Ibu Jaga Kesehatan

Namun, ketika pemain tersebut berhenti di atas petak yang sudah dimiliki pemain lain, ia wajib membayar denda sesuai dengan jumlah yang ada di kartu properti.

Permainan Monopoli akan selesai jika semua pemain kehabisan uang dan hanya menyisakan satu pemain dengan kekayaan paling banyak.

Scrabble

Lansia peghuni Sasana Tresna Wreda RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur, bermain scrabble, Kamis (22/8/2019). KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Lansia peghuni Sasana Tresna Wreda RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur, bermain scrabble, Kamis (22/8/2019).

Scrabble merupakan permainan susun kata yang bisa dimainkan dua sampai empat orang.

Untuk bisa memenangkan Scrabble, para pemain harus mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya. Poin ini diperoleh berdasarkan nilai kata yang dibentuk dari keping huruf di atas papan kotak-kotak.

Permainan ini awalnya diciptakan oleh Alfred Mosher Butts pada 1938 dengan nama awal Criss-Crossword.

Baca juga: Menyeimbangkan antara Pekerjaan dan Keluarga di Rumah

Cara bermainnya pun mudah. Sebagai permulaan, setiap pemain mengambil tujuh keping huruf secara acak dari dalam kantong.

Tujuh keping huruf tersebut kemudian harus disusun menjadi sebuah kata, baik secara horizontal maupun vertikal pada titik awal permainan (ada tanda bintang terlihat).

Kata yang dibentuk pun tidak boleh asal jadi dan harus sesuai dengan kata baku yang ada di kamus bahasa.

Backgammon

Backgammon merupakan salah satu board games paling tua yang masih dimainkan hingga sekarang.

Baca juga: Artika Sari Devi Gemar Bikin Pudding Cookies untuk Keluarga

Permainan ini pertama kali ditemukan oleh bangsa Mesopotamia (sekarang adalah negara Irak) sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi.

Backgammon kemudian menjalar ke berbagai daerah lain, seperti Asia Timur dan Eropa, terutama di masa kerajaan Romawi Kuno dan Byzantium.

Hingga pada abad ke-19, permainan ini dikenal masyarakat Inggris dengan nama Backgammon.

Untuk bisa bermain Backgammon, Anda perlu setidaknya dua orang. Setiap pemain nantinya akan diberi 15 checkers (biji) yang disusun di atas papan pada tiang berbentuk segitiga.

Baca juga: Waspadai Penularan Covid-19 dalam Klaster Keluarga

Pemain dinyatakan menang apabila berhasil menempatkan semua checkers di luar papan permainan.

Ular tangga

Siswa Kelas IX SMP Kanisius bermain ular tangga Ujian Nasional di Aula SMP Kanisius, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013). Permainan ular tangga yang dikombinasikan dengan soal-soal Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, merupakan sarana belajar sembari bermain dalam rangka mempersiapkan Ujian Nasional pada 22-25 April 2013.

KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI Siswa Kelas IX SMP Kanisius bermain ular tangga Ujian Nasional di Aula SMP Kanisius, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013). Permainan ular tangga yang dikombinasikan dengan soal-soal Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, merupakan sarana belajar sembari bermain dalam rangka mempersiapkan Ujian Nasional pada 22-25 April 2013.

Siapa tidak kenal board game satu ini? Ular tangga merupakan permainan lawas yang masih populer hingga sekarang.

Dilansir Times of India, Minggu (12/10/2008), permainan ular tangga pertama kali ditemukan oleh Gyandev, tokoh suci dari India, sekitar abad ke-13 sebelum Masehi.

Awalnya, permainan ini dinamakan Moskhapat atau Moksha Patamu dan dimaksudkan sebagai bagian dari metode pembelajaran moral bagi anak-anak.

Baca juga: Sayangi Keluarga, Pola Asuh Joe Biden yang Bisa Kamu Contoh

Dalam permainan tersebut, tangga melambangkan kebajikan, sedangkan ular digambarkan sebagai keburukan atau kejahatan.

Kotak-kotak dalam ular tangga memiliki angka mulai dari satu hingga seratus. Beberapa kotak terhubung dengan tangga dan ular.

Untuk bisa menjalankan bidak, pemain harus melemparkan dadu. Bidak pemain akan bergerak sesuai dengan angka yang keluar dari dadu.

Apabila bidak pemain berhenti pada kotak berisi tangga, maka pemain tersebut bisa naik ke atas. Namun, apabila ia berhenti pada kotak berisi ular, maka pemain tersebut harus turun ke kotak di bawahnya.

Baca juga: Gampang Sakit dan Jadi Beban Keluarga, Paling Ditakuti dari Penuaan

Tingkatan naik dan turun pada tangga dan ular pun bervariasi, tergantung seberapa panjang tangga dan ular tersebut. Permainan dinyatakan selesai jika ada pemain yang terlebih dahulu mencapai kotak ke-100.

Catur

Anya Taylor-Joy berperan sebagai Beth Harmon di serial The Queens Gambit.Netflix Anya Taylor-Joy berperan sebagai Beth Harmon di serial The Queens Gambit.

Melansir Master Class, Rabu (13/1/2021), catur merupakan salah satu permainan tertua yang paling populer di dunia.

Catur pertama kali diciptakan di India pada abad ke-6 sebelum Masehi. Permainan ini awalnya dikenal dengan nama chaturanga atau catur.

Board game satu ini dimainkan pada papan persegi yang terbagi menjadi 64 kotak (8x8), dengan 32 pion.

Baca juga: Penting, Peran Keluarga dalam Perawatan Pasien Diabetes saat Pandemi

Dalam permainan ini, masing-masing pemain memiliki 16 pion dengan berbagai bentuk. Berbagai pion tersebut terdiri dari satu raja, satu menteri, dua benteng, dua kuda, dua gajah, dan delapan prajurit. Perlu diingat, setiap pion memiliki aturan pergerakan yang berbeda.

Untuk memulai permainan, biasanya kedua pemain melakukan undian. Pemain yang mendapatkan warna putih akan memulai permainan terlebih dahulu.

Setelah pemegang catur warna putih bermain, maka selanjutnya pemegang warna hitam mengikuti. Begitu seterusnya secara bergantian.

Baca juga: Mau Kumpul Keluarga di Tengah Pandemi? Perhatikan 4 Hal Ini

Permainan dinyatakan selesai ketika muncul pergerakan salah satu pion raja terhentikan (skakmat). Pemain yang berhasil memakan raja keluar sebagai pemenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com