Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedai Kopi Kisaku Olah Ampas Kopi Jadi Sabun, Begini Prosesnya

Kompas.com - 23/01/2021, 08:17 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Ampas kopi sering kali menjadi material yang tidak digunakan dan dibuang begitu saja.

Padahal, ampas kopi sebetulnya bisa dimanfaatkan bahkan diolah kembali menjadi benda pakai lain.

Kedai kopi Kisaku, misalnya, berkolaborasi dengan UMKM lokal, Miji, untuk mengolah ampas kopi yang dihasilkan dari setiap gerai untuk membuat sabun batangan.

Ini menjadi bagian dari Sustainability Program yang diperkenalkan akhir tahun lalu oleh kedai kopi yang didirikan aktris Raline Shah dan beberapa sahabatnya itu.

"Selama ini mayoritas kedai kopi membuang ampas kopi begitu saja, padahal sisa produk tersebut masih memiliki banyak kandungan seperti kafein, antioksidan, dan juga keasaman yang bermanfaat bagi kita dan juga tumbuhan."

"Miji juga kami pilih sebagai partner karena kami memiliki fokus sama dalam menerapkan gaya hidup ramah lingkungan serta menghadirkan produk berkualitas berbahan baku premium bagi masyarakat Indonesia."

Demikian diungkapkan oleh Co-founder & Operational Director Kisaku, Lionel Hanjaya Tirta, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Ampas Kopi Bisa Hilangkan Bau Tak Sedap di Kamar Mandi, Sudah Coba?

Proses pengolahan
Ampas kopi yang diolah Kisaku bersama Miji untuk menjadi sabun ini diambil dari sisa kopi di dalam mesin pembuat kopi.

Founder Miji Artisan Soap, Pinkan Amanda menjelaskan, ampas kopi yang digunakan adalah gilingan tingkat halus (fine) yang menurutnya sangat cocok untuk diolah menjadi sabun.

"Medium sebetulnya juga masih bisa jadi sabun untuk menambah scrub-nya. Tapi kadang ada yang enggak mau takutnya terlalu kasar," ungkap Pinkan saat dihubungi terpisah.

Untuk produk kolaborasi ini, Miji masih menggunakan fragrance tambahan untuk memberikan keharuman dengan tone mirip dengan ampas kopi yang digunakan.

Meski begitu, secara umum menurutnya ampas kopi sangat cocok untuk diolah kembali menjadi sabun.

"Kopi kan banyak kandungan kafeinnya. Nah coffee oil-nya berguna banget, bisa dijadikan ekstrak juga karena kafeinnya masih tinggi," ucapnya.

Pinkan secara sekilas menceritakan proses pengolahan ampas kopi tersebut hingga menjadi sebuah sabun batang yang cantik.

Prosesnya diawali dengan menjemur ampas kopi hingga benar-benar kering, lalu memasukannya ke freezer.

"Baru nanti kami seduh, air seduhannya kami campur soda api, baru dibuat menjadi sabun," paparnya.

Baca juga: Ampas Kopi: Sering Dilupakan, tapi Bermanfaat untuk Kesehatan

Parsel Imlek eksklusif Kisaku. DOK. KISAKU Parsel Imlek eksklusif Kisaku.
Sabun batang kolaborasi Kisaku dan Miji ini sudah tersedia secara eksklusif sebagai bagian dari parsel Imlek di seluruh gerai Kisaku.

Selain sabun, pada kesempatan yang sama Kisaku juga memperkenalkan produk drip bag coffee berisi kopi Arabika racikan Kisaku (50 perden Aceh Gayo dan 50 persen Flores Bajawa).

Terdapat dua varian parsel yang akan dijual di ketiga gerai, yakni:

  • Classic Hamper, yang terdiri dari satu liter Tiramisu Latte, lima buah drip bag coffee, soap bar, scented wax, dua buah cokelat koin emas, dan satu buah kartu ucapan, dibanderol seharga Rp 249.000.
  • Deluxe Hamper, yang terdiri dari satu liter Tiramisu Latte, lima buah drip bag coffee, soap bar, scented candle, dua buah cokelat koin emas, dan satu buah kartu ucapan, dibanderol seharga Rp 349.000.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com