KOMPAS.com - Ketika anak mengalami hidung tersumbat dan pilek yang tiada henti, orangtua mungkin khawatir adanya infeksi sinus yang telah berkembang.
Sinusitis adalah infeksi bakteri dari satu atau lebih dari tujuh sinus yang biasanya mengalir ke hidung.
Namun, untuk lebih memastikan apakah anak terkena infeksi sinus atau tidak, simak beberapa tips berikut ini yang dapat bermanfaat bagi para orangtua.
Baca juga: Membedakan Sinusitis Akibat Infeksi Virus dan Bakteri
Ada pun, infeksi sinus memiliki beberapa gejala yang umumnya terjadi antara lain:
• Hidung tersumbat yang signifikan, sering kali mengeluarkan cairan kuning yang banyak
• Tetesan postnasal
• Nyeri atau tekanan wajah yang dapat menyebabkan sakit kepala
• Batuk
• Demam
• Bau mulut
• Mual karena menelan sekresi hidung
Gejala-gejala tersebut juga sebagian besar dapat terjadi karena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), atau flu biasa dan ini sebenarnya jauh lebih umum daripada sinusitis.
Sementara itu, cairan hidung berwarna kuning dan hijau yang tebal selalu berarti infeksi sinus, tetapi umumnya tidak terjadi pada penderita ISPA.
Baca juga: 3 Cara Mengobati Sinusitis Sesuai Kondisi Penyakit
Satu hal yang dapat membantu membedakan antara keduanya adalah durasi gejala. ISPA biasanya berlangsung sekitar 7-10 hari.
Dokter anak dapat mendiagnosis sinusitis jika gejala seperti dingin telah berlangsung lebih dari 10-14 hari, terutama jika kondisi memburuk.
Diagnosis ini biasanya dibuat secara klinis, meskipun beberapa dokter menggunakan studi pencitraan seperti x-ray atau CT scan untuk mendapatkan informasi tambahan.
Jika dokter anak mendiagnosis sinusitis bakteri, antibiotik akan diresepkan dan merupakan bagian penting dari perawatan.
Perawatan infeksi sinus di rumah
Selain melakukan pemeriksaan ke dokter, kita bisa mencoba perawatan infeksi sinus di rumah.
Berikut ini perawatan di rumah yang dapat membantu anak merasa lebih nyaman.
• Gunakan antibiotik seperti yang diresepkan. Jangan lewatkan dosis apa pun dan lengkapi seluruh resep, bahkan jika anak mulai merasa lebih baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari perkembangan bakteri yang resisten.
Baca juga: Bahaya Sinusitis dan Cara Mencegahnya
• Cuci lendir kering dari hidung menggunakan air hangat atau tetes hidung dengan air garam sebanyak empat kali atau lebih setiap hari.
• Gunakan pelembap udara jika udara di rumah memiliki kondisi yang kering.
• Berikan obat acetaminophen atau ibuprofen untuk tekanan sinus dan demam.
• Jika anak berusia di atas empat tahun, dekongestan mungkin dapat bermanfaat. Dokter juga akan meresepkan steroid hidung untuk mengurangi peradangan dan produksi lendir.
Perlu dipahami, infeksi sinus tidak menular. Anak-anak dapat kembali ke sekolah atau kegiatan lain ketika tidak ada lagi demam dan mulai merasa lebih baik.
Tetapi, jika demam anak tidak hilang dalam waktu 48 jam dan mengalami kemerahan atau bengkak di sekitar pipi, kelopak mata, serta dahi setelah mengambil dosis antibiotik pertama, segeralah hubungi dokter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.