Ernest menambahkan, "Semua tergantung kebiasaan dab kultur perusahaan. Yang jangan adalah chat jam 00:44 terus berharap langsung direspon."
Soal WA ke staff jam 00:44, kata gw sih biasa aja. Gw pun sering, dalam konteks takut besok pagi lupa mending gw chat dulu aja, doi balesnya mah bisa besok, silakan. Semua tergantung kebiasaan & kultur perusahaan. Yang jangan adalah chat jam 00:44 trus berharap langsung direspon.
— Ernest Prakasa (@ernestprakasa) January 23, 2021
Namun pernyataan Ernest itu disanggah oleh penulis Ika Natassa. Dirinya tidak membenarkan mengirim pesan pekerjaan di luar jam kerja.
"Kasihan orang (yang) menerima kepikiran tugas itu padahal sudah jam istirahatnya. Kalau kitanya yang takut lupa, bisa bikin notes atau email ke diri sendiri," tulis Ika.
"Kebayang si staf bangun tengah malam terus baca WA kerjaan pula, kasihan," lanjutnya.
Baca juga: 10 Tips Menggunakan Media Sosial Saat Melamar Pekerjaan
Aturan di beberapa negara
Di tengah perdebatan soal tindakan yang dilakukan Pandji Pragiwaksono, di beberapa negara etika menghubungi karyawan di luar jam kerja diatur sangat ketat.
Di negara Barat, perusahaan dilarang untuk menghubungi karyawan. Prancis misalnya, pada 2017 negara tersebut mengeluarkan undang-undang tentang "hak memutuskan hubungan".
Undang-undang tersebut mendorong pemberi kerja memiliki perjanjian dengan karyawannya tentang aturan penggunaan alat digital.
Tujuannya untuk memastikan dan menghormati hak karyawan atas waktu istirahat dan cuti serta pribadi dan kehidupan keluarga.
Baca juga: WFH Bikin Tubuh Gampang Lelah, Apa Sebabnya?
Tak jauh berbeda, Italia juga menyetujui undang-undang serupa pada 2018. Banyak perusahaan yang mengikutinya.
Salah satunyaa Volkswagen yang menerapkan aturan server. Secara otomatis server akan menutup email keluar mulai pukul jam 6 sore sampai 7 pagi setiap hari.
Sedangkan di Belanda, karyawan tidak lagi menerima pesan terkait pekerjaan setelah jam 6 sore.
Dewan Kota New York juga mengeluarkan undang-undang yang melarang perusahaan meminta karyawan memeriksa email atau bentuk komunikasi elektronik lainnya selama di luar jam kerja.
Saat karyawan sedang mengambil cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti pribadi, perusahaan juga dilarang untuk menghubungi.
Lalu di California, pada tahun 2018 Mahkamah Agung mengeluarkan aturan de minimis. Menurut pengadilan, perusahaan jangan mengizinkan karyawan untuk bekerja selama beberapa menit tanpa dibayar.