Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Anak Remaja Gampang Capek dan Ngantuk Saat Belajar Mungkin Akibat Anemia

Kompas.com - 25/01/2021, 11:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Ketika para remaja putri sudah mengalami haid, maka mereka berisiko kehilangan lebih banyak darah secara rutin setiap bulannya.

Remaja putri juga cenderung melakukan diet yang keliru, di mana ketika bertujuan menurunkan berat badan mereka malah tanpa sadar mengurangi beberapa asupan zat gizi penting, termasuk protein hewani yang merupakan sumber zat besi paling baik.

Meskipun banyak tersedia sumber zat besi nabati, namun zat besi dari sumber tersebut lebih sulit diserap.

"Bisa seberberapa puluh kalinya dibandingkan heme (sumber zat besi dari pangan hewani)."

"Jadi walaupun kita makan banyak sayur yang mengandung zat besi, karena zat besinya sulit diserap, maka besi yang masuk ke dalam tubuh sangat sedikit," ucapnya.

Baca juga: Waspada, Banyak Orang Tak Sadar Dirinya Alami Anemia

Pencegahan
Pencegahan anemia sejak remaja sangat penting, baik untuk dirinya sendiri sebagai remaja maupun remaja sebagai calon ibu kelak.

Sebab, ketika ibu hamil mengalami kekurangan zat besi, kondisi itu dapat menghambat pertumbuhan bayi.

Setidaknya, ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia, termasuk pada anak remaja, yakni:
1. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
Pastikan makanan yang dikonsumsi mengandung gizi seimbang, termasuk di antaranya makanan kaya zat besi baik yang berasal dari pangan hewani maupun nabati.

Cara praktis untuk menerapkannya di piring makan adalah membagi piring makan menjadi dua bagian.

Penuhi salah satu bagian dengan lebih banyak karbohidrat sebagai sumber energi dan lauk pauk yang terdiri dari protein hewani dan nabati.

Lalu, isi sebagian lainnya dengan lebih banyak sayur-sayuran dan sisanya buah-buahan.

"Karena berbagai macam zat gizi berada di berbagai macam makanan, sehingga kalau mau melengkapi kebutuhan zat gizi dalam tubuh, pola makannya harus seimbang," ungkap Endang.

Baca juga: Dampak Negatif pada Anak yang Kekurangan Zat Besi

2. Mengonsumsi tablet tambah darah (TTD)
Konsumsi TTD dinilai sangat penting untuk masyarakat Indonesia, sebab sebagian besar masyarakat sangat sedikit atau jarang mengnsumsi pangan sumber hewani.

TTD, yang berisi zat besi dan asam folat, berfungai membentuk hemoglobin darah.

"Kalau sudah menerapkan gizi seimbang tidak perlu tablet tambah darah, tapi di Indonesia banyak yang masih belum seimbang, sumber zat besi masih sangat rendah."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com