Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perilaku Keliru Anak-anak yang Tak Boleh Diabaikan

Kompas.com - 25/01/2021, 22:44 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

Jadi, setiap kali mereka melakukan sesuatu yang berbahaya tanpa konsekuensi atau intervensi orang tua, mereka belajar bahwa perilaku itu baik-baik saja.

"Kita ingin mencegah atau memblokir sebanyak yang kita bisa untuk kontrol impuls ke otak mereka," kata Froyen.

Bicarakan dengan anak-anak kita untuk tidak menggunakan tangan atau kaki dalam mengekspresikan kemarahan.

Baca juga: Anak yang Kurang Kasih Sayang Akan Tumbuh Agresif

6. Mengabaikan orangtua

Pernah memanggil nama anak beberapa kali dan mereka sama sekali tidak peduli?

Menurut Froyen, ini berarti anak-anak mengabaikan kita. Tetapi, hal itu mungkin disebabkan karena produk dari otak mereka yang sedang berkembang.

Anak-anak kecil kadang belum bisa memahami apa yang harus dilakukan karena asyik dengan mainan. Namun sekali lagi, ini adalah perilaku yang harus diperhatikan.

Alasan kita tidak boleh membiarkan anak-anak mengabaikan kita karena itu dapat membuat kita frustrasi dan kemudian menjadi reaktif, lalu akhirnya berteriak.

Jadi, yang terbaik adalah terhubung terlebih dahulu. Bergabung dengan dunia mereka, mendapatkan perhatian mereka, dan kemudian memberikan arahan.

Atau bahkan lebih baik, menunggu sampai mereka secara alami melihat ke atas dan melakukan kontak mata dengan kita.

7. Tidak menghormati batasan

Anak-anak harus memahami untuk tidak melakukan sesuatu hal jika mereka disuruh untuk berhenti. Misalnya, mereka sudah tidak boleh menggelitik temannya jika disuruh berhenti.

Persetujuan adalah bagian penting dari kehidupan dan itu adalah tugas kita untuk mengajarkannya kepada anak-anak ketika mereka masih kecil.

Kita perlu menjelaskan mengapa penting untuk berhenti ketika orang lain memintanya.

Kita harus memberi contoh juga pada anak. Jadi, ketika kita menggelitik anak-anak dan mereka meminta untuk berhenti, segera berhenti agar mereka tahu dan menghormati batas-batas pribadi mereka.

8. Mengumpat

Setiap orangtua kemungkinan akan mendengar anak-anaknya mengumpat pada suatu waktu.

Meskipun awalnya mungkin lucu, ini juga saat yang tepat untuk mengajari konteks kata-kata yang bisa dilontarkan dan yang tidak pantas.

Misalnya, tidak apa-apa untuk bertanya kepada orang dewasa apa artinya sebuah kata, tetapi jangan menggunakan tersebut saat sedang marah.

Untuk menghentikan mereka menggunakan kata-kata yang tidak pantas, berhati-hatilah dalam bicara.

Kita bisa mengajari anak-anak kata-kata kuat, bukan umpatan, karena sering kali mereka hanya ingin bermain dengan bahasa baru dan menyampaikan kekuatan perasaan mereka.

Baca juga: Reaksi Terbaik Orangtua Menanggapi Anak yang Bicara Kotor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com