Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penggunaan Bahan Alami Utuh dalam Produk Kecantikan

Kompas.com - 26/01/2021, 13:44 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak merek-merek produk perawatan kulit (skin care) yang memasukkan bahan alami utuh ke dalam produknya. Misalnya saja kelopak mawar atau helai daun.

Bahan alami utuh itu biasanya terdapat dalam produk cairan seperti toner atau pun sampo. Selain penambahan ekstrak yang menutrisi kulit, penambahan bahan alami utuh akan meningkatkan nilai estetika sediaan kosmetik tersebut.

Salah satu tim riset dan pengembangan (R&D) dari PT. Nose Herbal Indo, Netty Kristina, mengatakan memasukkan bahan alami utuh memiliki tantangan tersendiri.

“Cara ini membutuhkan inovasi agar bunga yang dimasukkan tetap segar,” katanya.

PT. Nose Herbalindo adalah perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer) & ODM (Original Design Manufacturer) di Jakarta yang telah melahirkan produk-produk kosmetik dan skincare inovatif. Beragam produk made by Nose antara lain Evershine, Somethinc, N’Pure, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Tips Agar Rutinitas Skin Care Tak Menjadi Beban

Untuk meningkatkan kualitas produknya, PT Nose Herbal Indo bekerja sama dengan tim peneliti Universitas Indonesia melakukan riset tentang kestabilan bahan alami bunga mawar dan daun pegagan dalam larutan kosmetik.

Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Laboratorium Nano Interfacial Chemistry, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, mulai September 2020-Juli 2021.

“Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan bahan alami utuh, dalam hal ini helai bunga mawar dan daun pegagan, agar bertahan lama, tidak mudah terdegradasi atau rusak," ujar Netty.

Marcony Surya, salah satu peneliti dari UI mengungkapkan, normalnya bagian utuh bahan alami atau tanaman akan terdegradasi dalam larutan kosmetik setelah satu bulan.

"Penelitian akan memberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan kestabilan bahan alami sehingga masa simpannya menjadi lebih lama," papar Marcony.

Baca juga: Serba-serbi Mochi Skin, Tren Kecantikan yang Bakal Digemari di 2021

Ilustrasi PegaganKompas.com Ilustrasi Pegagan

Saat ini tahapan penelitian sudah sampai pada tahap uji karakterisasi dan uji kestabilan. Uji kestabilan, lanjut Marcony, mengambil parameter thermal dan fisik bahan alami tersebut.

Marcony melanjutkan, penelitian ini terbilang baru di Indonesia. Karena itu UI sangat menyambut antusias dalam mengembangkan penelitian ini.

"Selain khasiatnya yang bagus untuk kulit, ketersediaan bunga mawar dan daun pegagan di Indonesia cukup banyak dan mudah didapat," imbuhnya.

Baca juga: Manfaat Minum Teh Mawar, Tak Kalah Harum dari Bunganya

Mengatasi masalah kulit

Secara khasiat, bunga mawar dan daun pegagan (Cantela asiatica) mengandung bahan aktif untuk kesehatan kulit.

Menurut Netty, bunga mawar berkhasiat untuk melembabkan kulit,membantu mengatasi peradangan pada kulit, menangkal radikal bebas perusak sel-sel kulit sehingga membuat kulit tampak awet muda, dan membantu mengatasi jerawat.

“Sedangkan daun pegagan berkhasiat melembabkan kulit, serta membantu mengatasi jerawat dan penuaan dini," jelas Netty.

Baca juga: Efek Samping Kosmetik Abal-abal, Bisakah Disembuhkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com