Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan, Vagina Lecet Usai Bercinta Mungkin karena 9 Hal Ini

Kompas.com - 26/01/2021, 22:06 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Gesekan dan tekanan lebih bisa menggesek jaringan yang sensitif di organ intim.

Jika pasangan menggunakan jari, mainan seks atau objek lainnya selama aktivitas seks, rasa nyeri yang dirasakan mungkin akan lebih besar.

Jika memang akan menggunakan mainan seks, mungkin kamu perlu menggunakan pelumas ekstra untuk mengurangi gesekan. Namun, ini juga bergantung pada material mainannya.

Penggunaan mainan seks yang tidak tepat juga bisa menyebabkan vagina lecet setelah aktivitas seksual.

Baca juga: Tak Hanya Wanita, Pria Juga Bisa Alami Nyeri Usai Bercinta

4. Alergi kondom, pelumas atau produk lainnya
Reaksi alergi terhadap kondom lateks, pelumas atau produk lainnya yang digunakan ketika berhubungan intim juga bisa menyebabkan vagina lecet, sekaligus iritasi organ intim di area vulva.

Alergi lateks lebih umum daripada yang kita kira. Untuk mengetahui apakah kamu memiliki alergi terhadap lateks, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: 4 Kesalahan Sederhana yang Berisiko Saat Pakai Kondom

5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Nyeri vagina saat berhubungan intim juga mungkin merupakan gejala pertama IMS, seperti klamidia, gonore atau herpes genital.

Jika kamu belum pernah melakukan pemeriksaan, pertimbangkan untuk melakukan screening IMS untuk mencegah kemungkinan infeksi.

Jika pasanganmu juga belum pernah melakukannya, mintalah dia untuk melakukan tes serupa.

Baca juga: Pentingkah Membahas Infeksi Menular Seksual dengan Pasangan?

6. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan peradangan pada vagina.

Gejala lainnya yang mungkin muncul selain nyeri adalah keluarnya cairan berbau dan rasa gatal.

Untuk infeksi bakteri, dokter kemungkinan akan meresepkan antibiotik, sementara untuk infeksi jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.

Banyak perempuan tidak datang ke dokter dengan gejala vaginitis.

Dalam beberapa kasus, mereka baru akan mengetahui kondisi infeksi setelah melakukan pemeriksaan ginekologi rutin.

Baca juga: Kenali, Bermacam Aroma Vagina dan Arti di Baliknya...

7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK bisa menyebabkan lebih dari sekadar rasa sakit ketika buang air kecil, tetapi juga bisa menyebabkan rasa sakit pada vagina atau area panggul.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com