Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2021, 08:33 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Menurut pemetaan Tiongkok kuno, pelipis berhubungan dengan ginjal dan kandung kemih. Infeksi atau peradangan di area ini dapat muncul sebagai jerawat.

Oleh karenanya, cobalah perhatikan tingkat konsumsi alkohol, makanan yang diproses, atau makanan berlemak.

Jika jerawat yang muncul di pelipis masih banyak, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah perlu pengobatan yang lebih intensif.

Baca juga: Hormon Stres Pengaruhi Kadar Gula Darah Penderita Diabetes

3. Pipi

Jerawat di dekat pipi terkait dengan sistem pernapasan. Bisa jadi kita sering terpapar polusi.

Selain itu, perhatikan pula kebersihan di lingkungan rumah. Coba gunakan alat pembersih udara atau beberapa tanaman pembersih udara di rumah.

Di sisi lain, Chang mengungkapkan sarung bantal, seprai, dan sarung ponsel yang kotor juga dapat memicu munculnya jerawat di pipi. Karenanya, rajinlah membersihkannya.

4. Dagu atau rahang

Jerawat di dagu menunjukkan ketidakseimbangan hormon. Menurut Chang, jerawat hormonal cenderung muncul di periode waktu tertentu terutama saat menstruasi dan menopause. Hal ini dikarenakan tingkat androgen relatif lebih tinggi daripada estrogen.

Androgen yang berlebihan merangsang lebih banyak produksi minyak di kulit. Akibatnya pori-pori tersumbat dan memicu jerawat.

Cobalah untuk mempertahankan jadwal tidur yang teratur dan diet sehat. Tujuannya meredakan hormon yang berubah-ubah.  Tetapi jika jerawat terus muncul di dagu, konsultasikan dengan dokter kulit.

Baca juga: Penyebab Jerawat di Dagu dan Cara Mengatasinya

5. Garis rambut

Jerawat di garis rambut menunjukkan rambut atau produk perawatan kulit tertentu sebagai faktor pemicu. Jerawat garis rambut terkadang bisa disebut "jerawat pomade".

Pomade adalah produk kental berbahan dasar minyak yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan munculnya jerawat.

Jika sebagian besar jerawat muncul di sekitar tepi kepala, sebaiknya hentikan penggunaan produk rambut berbahan dasar minyak dan beralihlah ke alternatif non-komedogenik. Termasuk sampo dan kondisioner.

Baca juga: Alasan Sampo Perlu Digunakan Dua Kali Saat Keramas

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com