Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/01/2021, 16:21 WIB
Wisnubrata,
Gading Perkasa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada umumnya batu safir yang ditemukan di alam berwarna biru. Namun teknologi memungkinkan manusia untuk menciptakan safir yang lebih kuat dan tidak mudah pecah dalam berbagai warna.

Mineral safir yang diperkuat dan antigores ini kemudian banyak dipakai dalam jam tangan sebagai penutup dial, karena kekuatannya hanya setingkat di bawah berlian.

Namun pembuat jam tangan Hublot tidak berhenti di situ. Brand asal Swiss yang berdiri sejak tahun 1980 tersebut menggunakan safir bukan hanya pada permukaan jam, namun juga untuk bagian case dan bezelnya.

Selama bertahun-tahun, Hublot --yang memiliki laboratorium Metalurgi & Material sendiri-- telah merilis jam tangan dengan case dan dial safir dalam berbagai warna baru.

Sampai saat ini Hublot sudah mengolah safir dalam warna bening, hitam, kuning, biru, dan merah untuk dipakai dalam produknya.

Hublot Big Bang Tourbillon Automatic Orange SapphireHublot Hublot Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire
Nah pada tahun 2021, Hublot menciptakan safir pertama di dunia yang berwarna jingga untuk jam tangan terbaru, Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire.

"Sesuai dengan motto 'Pertama, Unik, dan Berbeda', Hublot menciptakan safir jingga pertama di dunia untuk jam tangan. Ini adalah perwujudan "Art of Fusion" yang menjadi ciri Hublot," ujar Ricardo Guadalupe, CEO Hublot saat memperkenalkan jam tersebut secara online, Senin (25/1/2021).

Baca juga: Koleksi Jam Tangan Terbaru Bvlgari, Hublot, dan Zenith, Apa Saja?

Berbeda dengan jam safir sebelumnya yang menggunakan penggerak Unico buatan Hublot, jam berwarna jingga ini menggunakan mesin tourbillon yang baru.

Namun berbeda dengan tourbillon tradisional yang dilengkapi winding manual, sistem baru ini memakai sistem self winding sehingga bisa menyimpan cadangan daya 72 jam.

Keunikan lainnya terlihat pada rekonstruksi mesin jam secara keseluruhan sehingga membuat mikro-rotor terlihat dari dial. Tata letak inovatif ini tidak menjadi tantangan teknis bagi para desainer, tetapi juga memberi estetika baru yang serasi dengan tampilan jam.

Penggerak mikro-rotor diletakkan pada pukul 12 selaras dengan rotasi tourbillon yang diposisikan simetri pada pukul 6. Mikro-rotor berbahan emas 22 karat dalam warna abu-abu itu terlihat jelas dalam case transparan.

Hublot juga menggunakan lebih banyak safir dalam mesin jam itu sendiri. Kaliber pada Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire ini untuk pertama kalinya dilengkapi dengan tiga sapphire bridge, yang terdiri dari barrel bridge, automatic bridge dan tourbillon barrette.

Keseluruhan penggerak dibuat dari 243 bagian dan dibuat agar terlihat secara transparan sehingga memberi kesan ringan pada jam. Selain itu penggunaan titanium pada sekrupnya membuat jam tangan jingga ini terasa mewah.

Baca juga: Hublot X Takashi Murakami, Arloji Bunga Bertabur Berlian Hitam

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hublot (@hublot)

Hublot memberikan harga 169.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,3 miliar untuk Big Bang Tourbillon Automatic Orange Sapphire, dan hanya diproduksi sebanyak 50 buah.

Namun bagi mereka yang lebuih suka gaya teknis dalam material futuristik lainnya, Hublot menawarkan Big Bang Tourbillon Automatic dalam edisi terbatas 100 buah dengan case dan bezel berbahan Texalium, bahan ringan yang merupakan perpaduan serat karbon dan aluminium. Selain itu ada juga seri Black Magic dari keramik hitam yang hanya dibuat 100 buah.

Baca juga: Indahnya Warna-Warna Pelangi pada Jam Tangan Terbaru Hublot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com