Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/01/2021, 13:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Mi instan tak diragukan lagi menjadi salah satu makanan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia.

Selain praktis untuk dibuat, mi instan juga punya rasa yang mampu menggoyang lidah.

Namun, mi instan tinggi akan kandungan lemak, kalori, natrium dan sulit dicerna oleh tubuh.

Hal-hal tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke atau diabetes.

Tapi, tak ada salahnya jika mau mengonsunsi mi instan sesekali.

Beberapa cara juga bisa dilakukan untuk membuatnya menjadi menu makanan yang lebih sehat, di antaranya:

1. Campur dengan sayuran
Seperti diungkapkan oleh Ahli Gizi Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK kepada Kompas.com beberapa waktu lalu, serat yang terkandung dalam sayur-sayuran dapat mengganggu penyerapan gula atau karbohidrat.

Memasukkan sayur-sayuran ke dalam mi instan juga dapat dapat membantu mengontrol kolesterol tubuh.

Disarankan untuk tidak merebus sayuran terlalu lama. Sayuran direbus, lalu dicampurkan dengan mi instan yang diolah dengan bumbu sendiri.

Pada ulasan terpisah, disebutkan beberapa sayuran yang bisa dijadikan pendamping mi instan antara lain bok choy, selada air, bawang bombang, dan daun bawang.

Untuk beberapa sayur, pastikan kamu mencucinya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi bersama mi instan.

Baca juga: Kenali, Efek Negatif Kebanyakan Makan Mi Instan

2. Ganti bumbunya dengan buatan sendiri
Kandungan natrium atau garam dalam bumbu mi instan sangatlah tinggi.

Menurut Samuel, jumlahnya bisa berkisar 850-950 mg.

Padahal, kebutuhan konsumsi natrium harian hanya 2.000 mg.

Sejumlah risiko kesehatan mengintai kita juga terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi garam, salah satunya masalah hipertensi.

Menurut Dietary Guidelines for American, tubuh manusia harus menerima kurang dari 2.300 mg garam per hari dan 1.500 mg bagi setiap orang di atas usia 50 tahun.

Agar mi instan yang dikonsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan atau seluruhnya jika memungkinkan.

Kamu bisa menggantinya dengan rempah-rempah, seperti cabai, kecap ikan atau miso.

Baca juga: Cegah Darah Tinggi, Stop Konsumsi Garam Berlebih

3. Tambahkan protein
Tambahkan protein ke dalam mi instan yang kamu konsumsi agar gizinya lebih lengkap.

Umumnya, orang akan menambahkan telur karena praktis dilakukan dan stok telur mudah disimpan.

Kamu bisa mengolah telur menjadi telur dadar, telur mata sapi, telur apung (poached egg), atau cara mengolah lainnya yang kamu suka.

Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng.

Jika tidak menyukai telur, kamu juga bisa menambahkan irisan daging tanpa lemak.

Baca juga: 7 Dampak yang Dirasakan Tubuh jika Makan Telur Setiap Hari

4. Jangan makan terlalu sering
Selain melengkapi mi instan yang dikonsumsi dengan bahan-bahan yang mengandung gizi penting, kamu juga perlu membatasi jumlah mi instan yang dikonsumsi.

Banyaknya kandungan yang tidak baik di dalam mi instan membuatnya buruk untuk jangka panjang jika dikonsumsi terlalu sering.

Lalu, berapa jumlah porsi mi instan yang masih dikatakan aman?

Sebetulnya, tak ada saran rekomendasi jumlah konsumsi mi instan karena makanan ini tidak dianggap sebagai pengganti makanan pokok.

Namun, menurut ahli diet Mount Elizabeth Hospital Seow Vi Vien seperti dilansir dari Mount Elizabeth Hospital, batas aman konsumsi makan mi instan dalam seminggu adalah satu sampai dua kali.

Sementara profesor nutrisi dan epidemiologi daei Harvard, Dr. Frank B. Hu mengungkapkan kepada The New York Times bahwa rekomendasi konsumsi mi yang aman adalah satu hingga dua kali dalam sebulan.

Sebab, ia menilai bahwa makan mi instan beberapa kali dalam seminggu dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: Mi Instan atau Nasi, Mana yang Lebih Cepat Bikin Gemuk?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com