Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menangani Tanaman yang Terlalu Banyak Disiram Air

Kompas.com - 28/01/2021, 19:47 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Decortips

KOMPAS.com - Sebagai pemula dalam memelihara tanaman hias, beberapa dari kita mungkin tidak sabar menunggu tanaman tumbuh besar sehingga berlebihan menyiramnya.

Padahal, setiap tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda. Ada beberapa tanaman yang tidak bisa disirami air terlalu banyak.

Bila kita menyirami air secara berlebihan, tanaman tidak dapat melakukan pertukaran gas dengan baik atau menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Proses ini dikenal sebagai asfiksia akar.

Akibat lain dari kelebihan air dan kekurangan oksigen adalah pertumbuhan jamur yang dapat memengaruhi akar tanaman.

Tumbuhnya jamur pada tanaman biasanya tidak terlihat dalam waktu singkat. Begitu terdeteksi adanya jamur, tanaman sulit diselamatkan meski kita menggunakan fungisida (pestisida pembunuh jamur).

Baca juga: Perhatikan, Cara Menyiram Tanaman yang Pas dan Tak Berlebih

Tanda tanaman terlalu banyak disiram air

Alangkah baiknya kita mengamati kondisi tanaman untuk mengetahui apakah tanaman mengalami overwatered (terlalu banyak disiram) atau tidak.

Berikut adalah beberapa gejala yang terlihat pada tanaman yang disiram air berlebihan:

  • Tidak ada tunas baru yang muncul
  • Kondisi tanaman lemah
  • Daun tumbuh sangat lambat
  • Muncul warna kekuningan atau kecoklatan pada daun
  • Beberapa daun dan bunga rontok
  • Lapisan tanah bagian bawah tampak padat dan berubah kehijauan
  • Pangkal batang menyempit

Namun, kondisi di atas hampir mirip dengan tanaman yang kekurangan air (underwatered).

Sebelum melakukan penanganan, periksa lebih dulu kondisi tanah dengan memasukkan jari untuk mengetahui apakah tanah di bagian dalam basah atau kering.

Baca juga: Pahami, Kapan Waktu Terbaik untuk Menyiram Tanaman

Menyelamatkan tanaman yang terlalu banyak air

Beberapa jenis tanaman yang terendam banyak air masih bisa diselamatkan, dan sebagian lainnya tidak.

Tetapi, kita dapat mengikuti langkah ini sebagai upaya menyelamatkan tanaman hias yang sudah terlanjur disiram air terlalu banyak.

1. Mengeringkan tanaman

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menghilangkan kelembapan. Keluarkan tanaman dari pot dan buang semua lapisan tanah yang menempel di akar.

Biarkan tanaman mengering selama sekitar 12 jam. Dengan demikian, tanaman bisa kembali bernapas.

2. Memeriksa keadaan akar

Setelah mengeringkan tanaman, periksa kondisi akarnya untuk mengetahui apakah tanaman bisa bertahan hidup atau tidak.

Jika akar berwarna putih, artinya tanaman dalam keadaan sehat. Sebaliknya, jika akar menghitam atau sudah mulai membusuk, kita harus memangkasnya sebelum menanam tanaman itu kembali.

Sebaiknya ganti pot dengan yang baru, karena ada kemungkinan pot lama sudah menjadi sarang jamur.

Atau, cuci pot lama dan gunakan disinfektan sebelum digunakan supaya tanaman terbebas dari jamur.

3. Melakukan transplantasi

Saat menyelamatkan tanaman yang terlalu lembap karena sering disiram, tanaman harus memiliki ruang yang kaya nutrisi.

Gunakan lapisan tanah (subsoil) yang bagus agar tanaman bisa tumbuh dengan baik, dan pot memiliki lubang pembuangan atau drainase untuk mencegah air menggenang di dalam pot.

Hindari penggunaan kompos atau pupuk. Akar tanaman yang sudah lama terendam air sensitif dan bisa rusak oleh nutrisi yang terkandung dalam pupuk.

Tunggu seluruh lapisan permukaan tanah pada tanaman mengering, baru kita dapat menyiraminya lagi seperti biasa.

Baca juga: 5 Tanda Tanaman Terlalu Banyak Disiram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Decortips
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com