Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gratis, 6 "Obat Mujarab" untuk Hidup Lebih Sehat, Sudah Coba?

Kompas.com - 29/01/2021, 07:30 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber ,ecowatch.com

Juga, wawasan yang lebih baik tentang perubahan molekuler dan seluler yang terjadi dengan olahraga.

3. Tidur restoratif

Tidur membantu sel, organ, dan seluruh tubuh berfungsi lebih baik.

Tidur teratur tanpa gangguan selama tujuh jam per malam untuk orang dewasa, 8-10 jam untuk remaja, dan 10 jam atau lebih untuk anak-anak diperlukan untuk kesehatan.

Meskipun belum banyak dipelajari, terdapat bukti bahwa kualitas tidur yang tinggi dapat mengurangi peradangan dan disfungsi kekebalan.

Kualitas tidur pun berpengaruh pada stres oksidatif, yang semuanya terkait dengan pemicu penyakit kronis.

Baca juga: 6 Aroma Ini Bantu Atasi Susah Tidur di Malam Hari

Oleh karena itu, penelitian tentang mekanisme biologis yang mendasari sifat restoratif dari tidur dapat mengarah pada pilihan bijak yang menyelaraskan pola tidur alami dengan tuntutan kehidupan sehari-hari.

4. Manajemen stres

Meskipun beberapa stres ada yang bermanfaat bagi hidup, tapi -tentu saja, stres yang berkepanjangan atau ekstrem dapat membebani otak dan tubuh.

Stres kronis meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit iritasi usus besar, obesitas, depresi, asma, artritis, penyakit autoimun, penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, gangguan neurologis, dan obesitas.

Salah satu mekanisme paling ampuh untuk mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan adalah dengan memunculkan respons relaksasi.

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan terapi pikiran-tubuh, dan terapi perilaku kognitif.

Memang, masih giperlukan lebih banyak penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana terapi ini bekerja untuk kesehatan.

Baca juga: Jalan-jalan ke Alam Terbuka Ampuh Hilangkan Stres

5. Mengurangi dan menghapus ketergantungan 

Faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan kerap memicu peningkatan penyalahgunaan obat secara umum.

Banyak dokter dan peneliti yang mulai mengupas aspek fisiologi dan psikologi yang mendasari terjadinya kecanduan semacam ini.

Namun stigma yang terus berlanjut, dan akses pemulihan yang terbatas menyebabkan persoalan ini tetap menjadi masalah. 

Sehingga, tentu saja kesadaran dari kita untuk mengendalikan apa yang terjadi pada tubuh dan kebiasaan hidup kita menjadi sangat penting.

Halaman:
Sumber ,ecowatch.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com