Sehingga, memengaruhi jalur yang sama yang terkait dengan konsumsi obat-obatan dan perilaku adiktif.
Fenomena ini menjelaskan perilaku euforia yang obsesif dan sering terlihat pada tahap awal hubungan asmara.
Companionate love
Companionate love ditandai dengan perasaan keintiman, kasih sayang, dan komitmen yang kuat kepada orang lain.
Baca juga: Penting, Kenali Bahasa Cinta dari Pasangan
Bentuk cinta ini biasanya lambat untuk berkembang dan dapat dilihat dalam persahabatan dekat atau pasangan romantis jangka panjang.
Companionate love melibatkan bahan kimia otak oksitosin, serta vasopressin yang terkait dengan ikatan pasangan seperti dalam hubungan antara ibu dan anak.
Nah, menurut Stockwell, tanda-tanda kita mungkin jatuh cinta antara lain:
• Kita memikirkan hal-hal menarik untuk diceritakan satu sama lain.
• Kita berharap untuk bertemu teman dan keluarga.
• Kita berbagi hal-hal yang rentan dan lembut seperti tantangan yang sedang dihadapi.
• Kita tahu, bahwa jika kita tinggal di kota yang berbeda selama beberapa bulan itu akan baik-baik saja.
Selain itu, dia mengatakan, kedua jenis cinta tersebut dapat mengakibatkan beragam gejala fisik.
Mulai dari telapak tangan berkeringat, pembengkakan, atau sekresi genital tetapi nafsu juga dapat menyebabkan gejala fisik ini.
Tanda-tanda nafsu
Seorang psikoterapis dan pakar hubungan di Haley Neidich Consulting, Haley Neidich menjelaskan, nafsu adalah murni ketertarikan seksual yang sering disertai dengan gairah fisik.
Nafsu terjadi baik dalam hubungan yang penuh kasih maupun eksternal.
"Nafsu terjadi secara alami pada manusia dan tidak selalu dilakukan sebagai tindakan, tetapi bisa hanya menjadi rasa terhadap minat seksual," ungkap dia.
Baca juga: Catat, 7 Tips Mewujudkan Malam Pertama yang Penuh Gairah
Menurut Stockwell, kita mungkin mengalami nafsu ketika:
• Kita memikirkan orang itu, pikiran kita segera pergi ke apa yang tubuh kita ingin lakukan untuk satu sama lain.