KOMPAS.com - Karena pandemi virus corona, kita diharuskan melakukan sebagian besar aktivitas di dalam rumah, termasuk sekolah dan bekerja.
Namun anehnya, meskipun sudah tertib menjalani isolasi demi terhindar dari covid-19, kita masih saja terkena flu yang membuat tubuh lemah dan harus beristirahat.
Pertanyaan yang kemudian muncul, walau kita jarang bepergian, mengapa kita tetap bisa terkena flu?
Spesialis perawatan kritis Rachel Scheraga, MD, menjelaskan tentang risiko sakit dalam isolasi dan apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah agar tidak jatuh sakit.
Baca juga: Pergi ke Rumah Teman pada Masa Social Distancing adalah Ide Buruk
Mengapa kita tetap bisa sakit padahal tidak dekat dengan siapapun?
Gagasan bahwa tidak mungkin sakit saat social distancing mengabaikan aspek tertentu dari kehidupan kita.
“Walau sudah menjaga jarak, tetapi banyak dari kita yang kadang-kadang masih keluar rumah saat pandemi, apakah itu berbelanja ke toko, mengunjungi tetangga, atau ke rumah ibadah,” ujar Dr. Scheraga
Semua aktivitas ini, bahkan jika kita selalu menjaga jarak sosial, atau tetap mengisolasi diri, tetap masih memungkinkan kita terpapar virus flu yang hidup di permukaan barang.
Meskipun belum diketahui secara pasti berapa lama virus flu dapat hidup di permukaan, satu penelitian menunjukkan bahwa virus flu dapat hidup di permukaan yang keras selama 24 hingga 48 jam.
Sehingga, kamu mungkin saja bisa terkena flu karena menyentuh permukaan dimana virus hidup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.