Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, 7 Tanda Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/01/2021, 14:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

• Percakapan yang tidak nyambung satu sama lain.

• Menemukan diri bertanya berulang-ulang agar pasangan mengubah perilakunya.

• Memiliki pembagian kerja, tanggung jawab, atau kontribusi yang tidak setara dalam hubungan atau rumah tangga.

6. Merasa terkuras

Pikirkan tentang terakhir kali melakukan sesuatu untuk diri sendiri, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, atau tidur nyenyak.

"Sangat membantu untuk memeriksa bagaimana koneksi kita di luar hubungan dan dengan diri kita yang telah terpengaruh," kata Romanoff.

Dia menjelaskan, hubungan yang tidak sehat biasanya membuat kita mengabaikan perawatan diri dan prioritas diri.

Baca juga: Menerima Kekurangan, Cara Terhindar Dari Toxic Positivity

"Waktu, energi, dan mental dalam hubungan beracun akan sering dihabiskan untuk orang lain melalui perselisihan yang tak ada hentinya," kata dia.

Cobalah menggeser beberapa energi untuk menjaga diri sendiri dan lihat bagaimana reaksi pasangan.

Jika respons dia negatif, itu menandakan sifat beracun dalam hubungan.

7. Membuat pengecualian untuk perilakunya

Hubungan yang tidak sehat bisa membuat kita berada di posisi membela pasangan. Kita akan selalu membuat pengecualian terhadap perilakunya.

Supaya kita terhindar untuk jatuh kembali pada hal tersebut, sebaiknya minta bantuan pada orang-orang di luar hubungan dengan pasangan seperti teman atau anggota keluarga yang kita percayai.

Mereka mungkin dapat dengan jelas melihat karakteristik negatif pasangan yang sulit untuk kita hindari.

Memperbaiki hubungan beracun

Dalam kasus tertentu, hubungan beracun dapat diperbaiki jika setiap pasangan berkomitmen untuk mencobanya.

Hubungan tersebut harus menjadi sehat dan saling menguntungkan bagi potensi apa pun untuk terus berlanjut.

Baca juga: Kenali 5 Lingkungan Kerja Toxic yang Bisa Bikin Terjerumus Narkoba

Selain itu, bertemu dengan konselor atau seorang yang profesional dalam hubungan adalah langkah yang bagus untuk diambil.

"Terapis membantu menyediakan ruang netral untuk berbicara tentang masalah tanpa menghakimi dan membantu kita menemukan solusi baru untuk masalah lama," kata Lewis.

Jika motivasi kita bertahan dalam hubungan bukan karena masih menyayangi pasangan, tetapi hanya takut melajang, sebaiknya hubungan tersebut tidak perlu dilanjutkan.

Apabila, terjadi perilaku yang buruk dalam hubungan seperti kekerasan emosional, fisik, keuangan, atau pelecehan seksual, saatnya untuk membuat meninggalkan hubungan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com