KOMPAS.com - Beberapa aktivitas atau profesi cenderung lebih banyak menggunakan tangan dan jari secara berulang ketimbang profesi lainnya.
Misalnya, profesi yang berkaitan dengan aktivitas berkebun atau memasak.
Ternyata, aktivitas melibatkan jari tangan secara berulang mungkin memicu kondisi yang disebut trigger finger.
Dokter spesialis bedah ortopedi, dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, SpOT menjelaskan, trigger finger adalah ketidakmampuan untuk meluruskan atau menekuk jari akibat tendon yang terperangkap.
Kondisi ini bisa disembuhkan, namun jika dibiarkan tak terobati bisa menjadi permanen.
Ketahui beberapa fakta mengenai trigger finger berikut dan cara pencegahannya:
1. Disebabkan aktivitas jari berulang
Rizky menjelaskan, pada penderita trigger finger terjadi jepitan secara mekanik pada tendon fleksor sewaktu melewati pulley atau jaringan ikat yang menebal di tangan.
Apabila terjadi perubahan struktur atau benjolan pada tendon, gerakan yang seharusnya halus pada pulley, menjadi terhambat.
Aktivitas yang menggunakan jari-jari secara berulang dapat menyebabkan iritasi atau peradangan pada area pulley tersebut dan menyebabkan konstriksi atau pembengkakan, sehingga jari akan terkunci pada posisi menekuk.
"Trigger akan terjadi ketika kita meluruskan jari," katanya dalam diskusi virtual bertajuk "Kenali dan Atasi Trigger Finger", Jumat (29/01/2021).
Baca juga: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.