Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal tentang Trigger Finger, Kondisi Jari Kaku yang Bisa Berbahaya

Kompas.com - Diperbarui 23/10/2022, 20:53 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

4. Bisa terjadi pada lebih dari satu jari
Jari manis dan jari telunjuk adalah yang paling sering mengalami trigger finger.

Namun, berhati-hatilah karena kondisi ini bisa terjadi pada lebih dari satu jari atau bahkan lebih dari satu tangan.

"Kalau lebih dari satu jari, biasanya dengan jempol, dilanjutkan jari dua dan tiga," kata Rizky.

Baca juga: 4 Tips Mencegah Badan Pegal Linu Ketika Bangun Tidur

5. Bisa lebih parah jika tak terobati
Meski terdengar sepele, namun kondisi ini bisa lebih parah jika dibiarkan tak terobati.

Rizky menjelaskan, penderita trigger finger akan merasakan nyeri pada jarinya.

Ketika jari terasa nyeri, ia cenderung enggan menggerakkan atau menekuk jarinya.

"Karena itu, jari akan terkunci terus pada posisi fleksi (menekuk). Kalau dibiarkan terlalu lama akn menjadi semi-permanen atau permanen," ungkapnya.

Ketika mulai merasakan gejala, cobalah melakukan penanganan mandiri terlebih dahulu dengan mengistirahatkan tangan.

Lakukan peregangan jari di rumah dengan melakukan pijatan-pijatan tertentu dan gunakan splint di malam hari supaya kondisi ini tidak terlalu mengganggu di pagi hari.

Jika ketiganya tidak bisa meredakan gejalanya, segeralah bertemu dengan dokter.

Dokter nantinya akan mendiagnosa untuk memastikan masalah yang diderita adalah trigger finger atau bukan.

Jika iya, salah satu tindakan yang dilakukan adalah tindakan injeksi dengan steroid dan anti-nyeri, yang efektivitasnya mencapai sekitar 70 persen.

Jika hasil tidak memuaskan, bahkan setelah pasien dipasangkan splint jari, maka diperlukan pembebasan tendon dengan operasi minimal invasif.

"Kalau sejak awal pembebasan dilakukan, setelah semua terapi dilakukan, biasanya dia (jari yang menekuk) akan kembali mendekati normal."

"Jika pembebasan dilakujan setelah posisi kaku, tidak akan sebagus kalau kami kerjakan sejak awal," tuturnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com