Restoran cepat saji juga menggunakan bahan-bahan tambahan khusus agar kamu terus menginginkan kentang goreng atau ayam goreng renyah olahan mereka.
Baca juga: Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?
Makanan yang berbeda dapat memengaruhi setiap orang dengan cara yang berbeda, tetapi berikut ini beberapa hal yang mungkin terjadi pada tubuh, saat kamu mengonsumsi terlalu banyak makanan cepat saji.
1. Menaikkan tekanan darah
Banyak makanan cepat saji yang mengandung natrium, yang berfungsi sebagai pengawet dan meningkatkan rasa.
“Segala sesuatu yang diproses, dikemas atau dikotak akan mengandung natrium,” kata Geib.
Masalahnya, pola makan tinggi natrium diketahui dapat meningkatkan tekanan darah, yang memberi tekanan pada sistem kardiovaskular.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat mengeraskan atau mempersempit pembuluh darah, yang menjadi faktor risiko utama serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Idealnya menurut American Heart Association, kebanyakan orang dewasa harus menjaga asupan garam di bawah 1.500 miligram per hari, meskipun rekomendasi saat ini mengizinkan hingga 2.300 miligram setiap hari.
Karena natrium sangat lazim dalam makanan cepat saji, kandungannya dapat bertambah dengan cepat.
Misalnya, satu cheeseburger saja sudah mendekati asupan yang disarankan setiap hari yakni, 1.500 miligram natrium. Begitu juga dengan potongan besar dada ayam goreng dengan kentang goreng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.