Bagel, muffin, dan apa pun yang dilapisi tepung roti mungkin enak, tetapi semuanya adalah karbohidrat olahan yang kurang mengandung serat.
Padahal, mengonsumsi serat dalam jumlah cukup (25 hingga 35 gram sehari) membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Ini menurunkan risiko divertikulitis dan kondisi lain seperti tinja yang keras, sembelit, wasir dan hernia.
Serat makanan juga membantu bakteri baik di usus berkembang dan membuatmu merasa kenyang. Jika kamu sering mengonsumsi makanan cepat saji, kamu tak akan bisa memenuhi kebutuhan serat yang disarankan.
Baca juga: 4 Cara Makan Lebih Banyak Serat agar Tubuh Lebih Sehat
5. Bertambahnya berat badan
Karena rasanya yang enak di lidah, makanan cepat saji akan membuatmu makan dalam porsi yang banyak. Ini merupakan ekstra kalori yang akan menjadi timbunan lemak di tubuh.
Hal ini akan menyebabkan berat badanmu bertambah hingga beberapa kilogram.
Dan ketika kalori tersebut sebagian besar berasal dari karbohidrat proses tinggi, kamu mungkin akan merasa lapar lagi dalam waktu dekat, akibatnya, kalori makin menupuk pada tubuh.
Belum lagi gula yang terkandung di dalamnya yang menjadi penyebab utama obesitas. Gula tersembunyi di banyak makanan dan pelengkap makanan cepat saji. Seperti pada minuman dan saus.
Baca juga: Sering Makan Junk Food, Waspadai 13 Penyakit Berikut
6. Energi yang terkuras
Konsumsi karbohidrat olahan dan gula yang berlebihan menyebabkan lonjakan gula darah. Akibatnya, tubuh akan memproduksi lonjakan insulin untuk menurunkan gula darah dengan cepat. Siklus lonjakan dan benturan ini bisa membuatmu merasa cepat lelah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.