Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2021, 07:05 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hal itu termasuk pemanis yang biasanya kita tambahkan ke kopi maupun teh.

Baca juga: Kenali Penyebab Bau Mulut, Salah Satunya Diet Keto

Selain itu, kita tetap boleh mengonsumsi madu dengan takaran satu sendok makan atau sekitar 20 gram karbohidrat per hari, yang diizinkan dalam beberapa pedoman keto.

Jika menyingkirkan permen cocok dalam diet keto kita, langkah selanjutnya adalah menghindari aneka roti atau kue.

Diet keto memang tidak meresepkan biji-bijian utuh, tetapi pola makan rendah karbohidrat lainnya dapat memungkinkan kita untuk makan sesuatu seperti quinoa atau farro dalam jumlah sedang.

2. Makan buah yang rendah karbohirat

Diet keto sejati tidak melibatkan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kentang, permen, dan segala jenis makanan kaya karbohidrat.

Namun, begitu banyak pembatasan bisa sulit bagi orang untuk mengikuti diet ini dalam jangka panjang.

Bazilian mengatakan, dia akan mendorong seseorang yang ingin mencoba keto untuk selektif memilih buah dan sayuran mana yang akan dimakan.

Sehingga, jelas dia tidak akan merekomendasikan orang-orang yang melakukan diet keto untuk menghilangkan makanan tersebut sepenuhnya.

"Saya tetap menyarankan orang-orang untuk tidak menerapkan diet keto sepenuhnya dengan memiliki banyak campuran karbohidrat," ungkap dia.

Baca juga: Diet Paleo Vs Diet Keto Mana yang Bertahan Jangka Panjang?

Stroberi dan bluberi adalah jenis buah yang rendah gula dan tinggi antioksidan.

Menambahkan minyak zaitun ke dalam potongan tomat dapat bekerja sebagai camilan gurih yang relatif rendah karbohidrat.

Pastikan juga untuk menghindari makan begitu banyak buah dan sayuran yang melewati batas karbohidrat, karena kebutuhan karbohidrat pada diet keto hanya 20-50 gram per hari.

3. Makan lebih banyak lemak sehat dan protein nabati

Sebagian besar diet keto terdiri dari lemak dan protein yang membuat diet ini terasa menjadi kurang sehat.

Diet rendah karbohidrat, di mana orang mengandalkan lemak jenuh dan kolesterol telah dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap beberapa penyakit.

"Jika kita memotong kembali makronutrien tertentu seperti karbohidrat, penting untuk memastikan kita tetap mengonsumsi makanan berkualitas tinggi dari kelompok yang tersisa," ungkap Bazilian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com