Itulah mengapa, orang-orang yang mudah mengalami kecemasan tidak disarankan mengonsumsi minuman tinggi kafein di pagi hari karena kadar kortisolnya akan semakin meningkat.
"Kafein dapat meningkatkannya sehingga menghasilkan kecemasan dan kegelisahan di pagi hari, yang dapat mengganggu sisa hari kita," kata Samuels.
Secara keseluruhan, kafein dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dengan berbagai cara.
Di satu sisi, kafein mampu meningkatkan energi di seluruh otak, tetapi juga menurunkan aliran darah otak, menyebabkan tekanan darah menjadi relatif rendah.
Namun, di sisi lain, kafein dapat mengaktifkan neuron noradrenalin serta pelepasan dopamin lokal, yang juga membangkitkan kewaspadaan.
Baca juga: Cara Efektif Berhenti Konsumsi Kafein
Jadi, teh atau kopi?
Baik teh maupun kopi, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.
Dalam hal kandungan antioksidan dan polifenol, misalnya, secangkir kopi diyakini memilki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi daripada teh.
Polifenol memiliki sejumlah manfaat seperti memperlancar pencernaan, membantu mencegah neurodegeneratif (penurunan fungsi otak) dan penyakit kardiovaskular, serta membantu menurunkan berat badan.
Bagi orang-orang yang mencari minuman dengan kafein tinggi, maka mungkin lebih cocok mengonsumsi kopi.
Namun, bagi orang-orang yang tidak cocok dengan efek kafein, teh mungkin bisa jadi pilihan tepat untuk membantu tetap terjaga di pagi hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.