Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2021, 06:12 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber HuffPost

KOMPAS.com - Sebelum memulai aktivitas di pagi hari, banyak orang memilih bersantai sejenak sambil minum secangkir teh atau kopi.

Namun, mana yang lebih baik untuk pagi hari, apakah teh atau kopi?

"Itu sebenarnya bergantung pada setiap orang," ungkap ahli gizi teregistrasi dan co-founder Culina Health, Tamar Samuels, seperti dilansir HuffPost.

Ia menambahkan, preferensi antara teh atau kopi lebih kepada reaksi tubuh terhadap masing-masing minuman, seperti halnya selera.

Perlu diingat bahwa setiap manfaat atau dampak negatif kesehatan yang timbul dari minum teh atau kopi berkaitan dengan kafeinnya.

Menurut Samuels, efek kafein dapat mulai terasa dalam waktu 45 menit setelah dikonsumsi dan dapat bertahan antara tiga hingga 10 jam, tergantung orangnya.

Keduanya mengandung kafein, tetapi dengan kadar yang berbeda.

Satu cangkir kopi hitam sekitar 240 ml mengandung sekitar 95 miligram kafein, sedangkan teh hitam dengan jumlah yang sama sama mengandung sekitar 48 miligram kafein.

Sementara secangkir teh hijau dengan jumlah yang sama mengandung sekitar 29 miligram.

Dengan contoh takaran ini, jelas bahwa efek kafein akan paling mudah dirasakan ketika minum secangkir kopi.

Samuels menambahkan, kafein akan dimetabolisme di hati. Namun, beberapa orang secara genetik mampu memetabolisme kafein lebih cepat, sementara sebagian lainnya lebih lambat.

"Cara terbaik untuk mengetahui toleransi tubuh kita terhadap kafein adalah dengan memantau gejala yang dirasakan dan berkonsultasi dengan ahli gizi," katanya.

Namun, untuk praktisnya, jika kamu mudah merasa gelisah, sulit tidur dan denyut jantung terasa lebih cepat setelah mengonsumsi minuman berkafein, cobalah untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak.

Baca juga: Gemetar Setelah Minum Kopi? Mungkin Anda Overdosis Kafein

Mengenali tingkat stres
Tingkat stres juga memengaruhi cara tubuh kita menerima kafein.

Sebab, kafein dan stres dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berdampak buruk dalam jangka panjang.

"Orang yang mengalami stres kronis tidak bisa mengonsumsi kafein dengan baik," kata Samuels.

Insomnia, masalah pencernaan, kecemasan, dan tekanan darah tinggi adalah beberapa kemungkinan efek samping setelah minum kafein.

Namun, perlu dipahami bahwa perlu sejumlah besar kafein yang dapat meningkatkan kadar kortisol untuk dapat memicu efek samping negatif.

Sedangkan stimulan kafein dalam jumlah kecil hingga sedang malah bisa berkontribusi terhadap kesehatan.

Tubuh manusia secara alami sebetulnya sudah memiliki kadar hormon yang tinggi di pagi hari.

Itulah mengapa, orang-orang yang mudah mengalami kecemasan tidak disarankan mengonsumsi minuman tinggi kafein di pagi hari karena kadar kortisolnya akan semakin meningkat.

"Kafein dapat meningkatkannya sehingga menghasilkan kecemasan dan kegelisahan di pagi hari, yang dapat mengganggu sisa hari kita," kata Samuels.

Secara keseluruhan, kafein dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dengan berbagai cara.

Di satu sisi, kafein mampu meningkatkan energi di seluruh otak, tetapi juga menurunkan aliran darah otak, menyebabkan tekanan darah menjadi relatif rendah.

Namun, di sisi lain, kafein dapat mengaktifkan neuron noradrenalin serta pelepasan dopamin lokal, yang juga membangkitkan kewaspadaan.

Baca juga: Cara Efektif Berhenti Konsumsi Kafein

Jadi, teh atau kopi?
Baik teh maupun kopi, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan.

Dalam hal kandungan antioksidan dan polifenol, misalnya, secangkir kopi diyakini memilki kandungan antioksidan dan polifenol yang lebih tinggi daripada teh.

Polifenol memiliki sejumlah manfaat seperti memperlancar pencernaan, membantu mencegah neurodegeneratif (penurunan fungsi otak) dan penyakit kardiovaskular, serta membantu menurunkan berat badan.

Bagi orang-orang yang mencari minuman dengan kafein tinggi, maka mungkin lebih cocok mengonsumsi kopi.

Namun, bagi orang-orang yang tidak cocok dengan efek kafein, teh mungkin bisa jadi pilihan tepat untuk membantu tetap terjaga di pagi hari.

Selain itu, ada pula opsi teh herbal yang tidak mengandung kafein sama sekali.

Namun, manfaat keseluruhan teh sangat bervariasi, bergantung pada tipe teh yang kamu konsumsi.

Namun, tidak seperti kopi, akan sangat mudah menemukan teh dengan fungsi tertentu yang diinginkan.

“Misalnya, ibu hamil yang mengalami mual disarankan untuk mencoba teh jahe untuk melawan rasa mual tersebut,” kata Samuels.

"Lalu, teh berbahan dasar kunyit dapat membantu meredakan peradangan."

Menurut Samuels, para pencinta teh akan lebih dimungkinkan untuk menargetkan kebutuhannya secara langsung, ketimbang jika meminum kopi.

“Ada lebih banyak variasi manfaat dari teh karena lebih banyak jenis teh, sedangkan kopi dan espresso dibuat dengan satu biji, satu tanaman," katanya.

Jadi, teh atau kopi yang lebih baik untuk pagi hari?

Sayangnya, tidak ada jawaban yang tepat.

Seperti yang telah diulas, itu semua bergantung pada kondisi dan preferensi setiap orang.

Pada akhirnya, kamulah yang paling mengetahui tentang tubuhmu. Jadi, cobalah mendengarkan tubuhmu dan penuhi kebutuhannya.

Baca juga: Takaran Aman Konsumsi Kafein

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber HuffPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com