Kuning telur adalah tempat di mana banyak nutrisi pembentuk otot dan peningkat kesehatan utama berada.
Alasan utama di balik efek anabolik ini adalah ancaman dari kolesterol dalam makanan.
Telur utuh, dikenal memiliki jumlah kolesterol yang tidak proporsional relatif terhadap kandungan kalorinya.
Tapi, kolesterol makanan juga merupakan salah satu zat yang paling disalahpahami.
Lecerf dalam "Dietary Cholesterol: from Physiology to Cardiovascular Risk" mengupas pembahasan tentang topik ini.
Disebutkan, orang kerap salah mengira itu adalah kolesterol darah, yang sebenarnya tidak memiliki korelasi dengan kolesterol yang dikonsumsi.
Tubuh mengatur kolesterol darah secara memadai berdasarkan asupan nutrisi dari makanan.
Jadi tujuan pemuatan kolesterol bukanlah mencoba untuk menyumbat darah. Mekanismenya ada di dalam sel otot.
Baca juga: Benarkah Diet Intermiten Mengurangi Massa Otot?
Seperti yang juga dikatakan Dr. Andy Galpin, salah satu penulis studi ini, "Kolesterol lipid tidak relevan di sini. Kita sedang memainkan permainan sinyal."
Kolesterol makanan bersama dengan mikronutrien lain seperti folat dalam kuning telur menandakan pertumbuhan otot. Maka, lebih banyak secara umum lebih baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.