Demikian disimpulkan Chang Woock Lee dalam "Dietary Cholesterol Affects Skeletal Muscle Protein Synthesis Following Acute Resistance Exercise."
Ini berarti pola makan vegan akan selalu lebih rendah untuk urusan hipertrofi dibandingkan dengan pola makan yang memperbolehkan produk hewani.
Meskipun kita dapat mencocokkan protein dan asam amino dengan sumber nabati, hanya sumber hewani yang mengandung kolesterol makanan.
Dari sumber hewani di toko grosir, beberapa makanan laut seperti udang dan sarden memiliki jumlah kolesterol yang cukup, tetapi tetap tidak bisa menyaingi telur utuh.
Telur juga murah dan nyaman, serta mudah didapatkan, bukan?
Berapa banyak harus dimakan?
Untuk kaum perempuan disarankan untuk setidaknya menyantap dua butir telur sehari. Sedangkan pria, bisa menyantap empat butir sehari.
Baca juga: Rekor Dunia, Jatuhkan Telur dari Ketinggian 9,2 Meter Tanpa Pecah
Selanjutnya, kita dapat menyesuaikan asupan tersebut berdasarkan preferensi dan kebutuhan kalori.
Tetapi pada akhirnya, kesimpulan utamanya adalah ini, jangan membuang kuning telur dan jangan takut akan kolesterol makanan jika kita ingin memaksimalkannya untuk tubuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.