Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2021, 19:10 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber SELF

KOMPAS.com - Pola makan sangat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Hal ini telah dibuktikan dalam sejumlah penelitian.

Salah satunya sebuah penelitian di tahun 2017 yang diterbitkan di JAMA.

Studi tersebut memperkirakan, kebiasaan makan tertentu memiliki kontribusi sekitar 45 persen terhadap kematian akibat kardiometabolik.

Baca juga: Hobi Makan Gorengan Berisiko Sakit Jantung dan Stroke

Kardiometabolik adalah faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Kali ini yang akan dibahas adalah pengaruh makanan terhadap kesehatan jantung.

Jantung merupakan episentrum tubuh yang berfungsi memompa darah kaya oksigen melalui arteri ke seluruh tubuh.

Ketika arteri (pembuluh darah) menyempit atau tersumbat, aliran darah ke jantung akan terputus dan dapat membahayakan seluruh organ.

Oleh karenanya, penting untuk menjaga pembuluh darah tetap lentur dan tidak tersumbat. Dengan begitu darah dapat terus mengalir dengan leluasa.

Caranya melalui kebiasaan makan tertentu.

Berikut penjelasan terkait pengaruh makanan terhadap kondisi jantung.

1. Sehat tapi tidak membatasi

Untuk menjaga kesehatan jantung, maka harus menerapkan pola makan sehat. Tapi bukan berarti makanan yang dikonsumsi harus dibatasi.

Misalnya harus terus mengonsumsi semangkuk besar oatmeal atau tidak makan mentega.

Pola makan yang benar untuk kesehatan jantung tidak berfokus pada satu atau beberapa makanan, maupun menghindari makanan tertentu.

Ini lebih tentang mengonsumsi makanan sehat dalam berbagai cara dan menerapkan pola makan secara jangka panjang untuk kesehatan jantung.

Baca juga: Ketahui, Kematian Mendadak Tak Selalu karena Penyakit Jantung

“Konsistensi benar-benar hal yang paling penting dibanding sangat membatasi makan."

Demikian dikatakan Kurt M. Hong , MD, Ph.D., seorang profesor kedokteran klinis dan direktur eksekutif dari Center for Clinical Nutrition.

Pertimbangkan pola makan sebagai bagian dari pendekatan preventif untuk menghindari penyakit jantung koroner.

Selain itu, pola makan yang tepat dapat menurunkan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Untuk hasil terbaik, gabungkan pola maka dengan olahraga guna menjaga pembuluh darah tetap lentur dan membantu mengurangi peradangan.

"Orang yang berolahraga secara teratur cenderung memiliki kesehatan jantung yang lebih baik,” kata Dr. Hong.

Pola makan yang baik untuk jantung contohnya diet mediterania. Pola makan ini kaya akan biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan minyak zaitun.

Ada pula diet DASH (Diet Approaches to Stop Hypertension) yang kaya akan biji-bijian serta buah-buahan dan sayuran kaya kalium.

2. Tidak perlu menghindari lemak

Halaman:
Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com