KOMPAS.com - Banyak pasangan yang memutuskan untuk bercerai, meskipun tampaknya kehidupan rumah tangga mereka terlihat bahagia dan stabil dari luar.
Sering kali, masalah yang timbul merupakan akumulasi dari perselisihan di masa lampau yang kemungkinan belum terselesaikan dengan baik.
Baca juga: Perhatikan, 6 Langkah Sebelum Bilang Ingin Bercerai kepada Pasangan
Masalah-masalah tersebut juga biasanya sangat privasi dan tergantung bagaimana kedua belah pihak dapat menghadapinya.
Meski begitu, ada juga alasan umum yang menyebabkan pasangan suami istri memutuskan untuk menghakhiri kehidupan pernikahan mereka.
Baca juga: Curhatan Rachel Vennya soal Kabar Perceraian dan Perubahan Penampilannya
Seorang relationship coach sekaligus pendiri Smart Dating Academy, Bela Gandhi membagikan beberapa alasan utama perceraian yang kerap ditemui dari klien-kliennya, sebagai berikut ini.
Perselingkungan biasanya menjadi salah satu pendorong utama perceraian. Bukan hanya perselingkuhan fisik saja yang terjadi, tetapi juga perselingkuhan emosional.
"Ada pula perselingkuhan yang tak terhitung jumlahnya, yang saya dengar terjadi karena media sosial," katanya.
Menurut seorang psikoterapis, Esther Perel, perselingkuhan adalah pengkhianatan terbesar yang dapat membuat sebuah pernikahan benar-benar berakhir.
Penghancuran kepercayaan dalam hubungan yang sudah lemah sering kali dapat menjadi simpul kematian bagi hubungan tersebut.
Baca juga: Alasan Wanita Selingkuh dari Suaminya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.