KOMPAS.com - Orang yang pernah bercerai seringkali merasa lebih bijaksana, dan dengan senang hati lalu membagikan pengalamannya kepada pasangan yang sudah menikah.
Nasihat mereka patut didengarkan, sebab mereka sudah melewati "masa praktik" yang mendukung teori yang diucapkan.
Beberapa saran mungkin terdengar familiar di telinga kita, -misalnya, jangan terburu-buru menikah.
Baca juga: Perhatikan, 6 Langkah Sebelum Bilang Ingin Bercerai kepada Pasangan
Namun, selain itu, ada beberapa nasihat bijak yang tak salah untuk diperhatikan oleh pasangan dalam ikatan pernikahan, atau sedang merencanakan pernikahan.
Berikut ini adalah lima nasihat tentang pernikahan, dari orang-orang yang pernah mengalami perceraian sebelumnya.
Seperti yang disebutkan di atas, saran ini merupakan salah satu masukan yang paling sering kita dengar.
Tekanan dari teman, orangtua, dan kerabat yang sudah menikah agar kita segera menikah seringkali dapat menyebabkan pernikahan yang tidak memiliki dasar yang kuat untuk dipertahankan.
Memang, cinta adalah unsur utama dalam sebuah pernikahan yang bahagia. Namun, ada lebih dari sekadar cinta di dalamnya.
Baca juga: 6 Alasan Utama Pasangan Memutuskan Bercerai
Kalian berdua harus memiliki nilai yang sama, dan memiliki pandangan yang sama tentang masa depan. Mengetahui tentang hal ini tentu membutuhkan waktu.
Orang sering meremehkan kekuatan terapi semacam ini. Jika kita merasa masalah telah menggerus kehidupan kita, maka jangan ragu untuk meminta pertolongan.
Konseling salah satunya. Beberapa sesi konseling dapat membantu kita untuk menyelesaikan beberapa aspek yang bisa memicu perceraian.
Semakin cepat kita mencari bantuan, semakin besar kesempatan kita untuk menuntaskan potensi masalah.
Pilih seseorang yang kamu dan pasangan sukai, dan merasa nyaman untuk berbagi dengan dia.
Mengomunikasikan tentang apa yang perasaan yang kamu dan pasangan rasakan dan butuhkan, akan sangat penting untuk melanggengkan pernikahan.
Pembicaraan semacam itu tidak hanya akan membantu pasangan untuk memahami kita dengan lebih baik, tetapi juga dapat mengarahkan pada penemuan sikap yang berharga.
Baca juga: Mengisi Peran Orangtua yang Hilang pada Anak Korban Perceraian