Melakukan pembicaraan yang jujur -tentu, tidak semudah diucapkan. Pria -khususnya, kerap merasa sulit untuk membicarakan perasaannya.
Padahal, bagian inilah yang kemudian memicu perasaan dari banyak perempuan yang mengeluh tentang kurangnya keintiman dalam pernikahan mereka.
Jadi, penting untuk berusaha berkomunikasi secara terbuka.
Meskipun pada awalnya mungkin agak canggung, seiring waktu dan latihan, kebiasaan itu akan secara natural.
Ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk memulai komunikasi terbuka semacam ini.
Cobalah mengidentifikasi dan menyebutkan apa yang kamu rasakan. Apakah itu kemarahan, kejengkelan, atau rasa puas?
Kemudian coba tentukan derajat intensitas dari ringan sampai intens.
Saat menyatakan perasaan kamu kepada pasangan, berikan contoh situasi spesifik ketika kamu merasakan perasaan-perasaan tersebut.
Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dipelajari Suami Istri dari Perceraian Pasangan Lain
Kamu dapat menggunakan rumus berikut, cukup isi kolom yang kosong agar sesuai dengan kasus yang dihadapi.
“Saya merasa… (sebutkan perasaannya)… ketika… (situasi dan atau perilaku).”
Namun, menyampaikan pemikiranmu hanyalah satu sisi mata uang. Mendengarkan pemikiran dan perasaan pasangan adalah hal yang sama pentingnya.
Saat pasangan mulai terbuka, dengarkan baik-baik apa yang dia dikatakan, dan ingatlah.
Ketika kamu jatuh cinta, orang tersebut terlihat begitu sempurna.
Namun, saat kamu sudah menghabiskan lebih banyak waktu bersama, potret yang tidak realistis itu mulai terkuak, dan bahkan noda yang terlihat.
Kamu pernah mengalami hal tersebut? Tenang, ini adalah kondisi yang sangat normal. Sebab, setiap orang memang memiliki kekurangan dalam satu atau beberapa hal.