KOMPAS.com - Perceraian mungkin merupakan hal terburuk yang tak pernah dibayangkan dalam kehidupan pernikahan setiap manusia.
Kendati demikian, perceraian juga merupakan keniscayaan dalam hubungan dan dialami oleh banyak keluarga, tanpa peduli dengan usia pernikahannya.
Perceraian bisa terjadi saat pernikahan masih seumur jagung, atau bisa pula ketika pernikahan telah terjalin bertahun-tahun dengan anak-anak yang sudah dewasa.
Baca juga: Suami Terbukti Selingkuh, Cerai atau Tidak?
Nah, ketika perceraian terjadi saat sebuah pasangan masih memiliki anak balita, apa yang harus dilakukan?
Ketika menjelaskan perceraian kepada balita, penting untuk kita menggunakan frasa dan istilah yang mereka pahami, dan jawablah setiap pertanyaan yang muncul.
Menjelaskan konsep perceraian kepada balita tentu merupakan perkaran yang tidak mudah.
Apalagi, mereka hanyalah anak-anak yang tidak memiliki banyak kosakata, dan bahkan tidak mengetahui arti perceraian.
Selain itu, mereka tidak mungkin memahami bagaimana sebuah keluarga ketika orangtua-nya tidak bersama.
Baca juga: Orangtua Cerai Bikin Anak Rentan Sakit, Benarkah?
Perceraian adalah hal sensitif bagi seorang anak, bahkan di segala tingkatan usia. Namun, khusus untuk anak berusia balita tentu hal itu menjadi lebih sulit.
Orangtua harus sangat berhati-hati tentang bagaimana menyampaikannya kepada anak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.