Jika kamu berencana meninggalkan rumah dan tinggal di tempat lain, pastikan kamu berkomunikasi setidaknya satu minggu lebih awal.
Baca juga: Siapa yang Sering Minta Cerai, Pria atau Wanita?
Sebab, malaikat kecilmu membutuhkan waktu untuk memproses sesuatu; karenanya berkomunikasi beberapa hari sebelum perpisahan akan meredakan kebingungan.
Memang, tidak ada waktu yang sangat tepat untuk memberi tahu anak tentang perpisahan. Namun, ada saat-saat buruk yang harus dihindari.
Pastikan kami tidak memberi tahu kabar itu saat anak sedang berada penitipan anak, atau kelas playgroup, atau sebelum mereka tidur.
Sebab, balita perlu merasa aman segera setelah kabar buruk disampaikan, dengan memberi mereka banyak pelukan dan ketenangan setelahnya.
Kamu mungkin sedang berselisih paham dengan pasangan, tetapi kamu pun harus menyepakati kapan akan memberitahu kabar tersebut kepada anak.
Jadi, sebelum menyampaikan berita itu, diskusikan apa yang harus diberitahukan kepada anak.
Pastikan, kamu memberi tahu dia tentang perceraian ketika pasangan ada bersama.
Kondisi ini penting, untuk memastikan bahwa anak tidak bingung, sekaligus membantu dia menjaga kepercayaan kepada kedua orangtuanya.
Buat semuanya tetap sederhana. Berkomunikasilah dalam istilah sederhana yang dapat dipahami balita.
Ingatlah bahwa mereka baru saja mulai mempelajari kosakata, dan beberapa kata asing tentu dapat membingungkan.
Baca juga: Saran Psikolog untuk Mempertahankan Pernikahan di Ambang Perceraian
Kamu bisa mulai dengan mengatakan, "ayah akan tinggal di rumah baru" atau "ayah ingin kamu melihat rumah baru ayah".
Akan lebih baik jika kamu bisa meyakinkan si kecil bahwa dia masih dapat melihat kedua orangtuanya.
Selain itu, minta maaf jika anak sempat melihat ayah dan bundanya bertengkar sepanjang waktu.
Lalu, jelaskan bahwa kalian berusaha melakukan yang terbaik untuknya dan keluarga.