Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 15:57 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

"Kehidupan yang kita jalani saat ini mempromosikan gagasan tentang seolah mendapatkan lebih dan lebih adalah hal yang baik, dan bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau," ucapnya.

Seseorang yang terjebak dalam situasi tersebut akan terus menerus melihat bahwa kehidupan dan hubungan orang lain seolah lebih baik dari yang dimilikinya.

Baca juga: Pria yang Bentuk Wajahnya Maskulin Gampang Selingkuh, Benarkah?

2. Punya kesempatan
Kehadiran internet membuat perselingkuhan semakin mudah "terfasilitasi" dan seseorang seolah punya lebih banyak pilihan yang tersedia.

Kondisi tersebut, menurut Moyle, juga menambah rasa insecure atau tidak aman serta membentuk cara pandang seseorang terhadap kehidupan orang lain.

Internet juga membuat saluran perselingkuhan lebih luas. Sexting (seks lewat pesan teks), misalnya, dulu mungkin tak dikenal tapi sekarang sudah jadi hal yang banyak dilakukan. Sexting memungkinkan seseorang berselingkuh secara emosional, bahkan tanpa melibatkan kontak fisik sebelumnya.

Baca juga: Pasanganmu Selingkuh Mikro? Cari Tahu dengan Cara Ini

3. Dorongan ego
Disebut menarik oleh orang baru bisa membangkitkan semangat dan gairah, bukan?

Bagi sebagian orang, hal ini bisa membuat diri mereka kembali mendapatkan kepercayaan diri mereka kembali atau lebih tinggi dari sebelumnya, terutama jika sebelumnya mengalami pasang-surut kepercayaan diri.

Meskipun kondisi rumah tangga tidak sedang kacau dan baik-baik saja, mendapatkan perhatian dari orang baru secara acak juga bisa memicu perselingkuhan.

Baca juga: Pasanganmu Selingkuh Mikro? Cari Tahu dengan Cara Ini

4. Ketidakdewasaan
Menurut Marriage.com, kebanyakan pria pada umumnya punya banyak sekali alasan untuk terlibat dalam perselingkuhan.

Psikolog Dr Tequilla Hill Hales, LMFT menemukan banyak sekali kliennya yang memperlihatkan ketidakdewasaan emosional sehingga bertindak berdasarkan aspek emosional dan fisik ketika terlibat dalam perselingkuhan.

"Kurangnya kedewasaan untuk menginvestasikan waktu, komitmen dan energi untuk mengatasi masalah-masalah utama dalam hubungan perkawinan menjadi alasan mengapa pria berselingkuh, setidaknya beberapa dari mereka," kata Hales.

Alih-alih menyelesaikan masalah yang ada, mereka justru membiarkan dirinya terlibat dalam perselingkuhan, yang sebetulnya berbahaya bagi hubungan, keluarga dan diri mereka sendiri.

Karena tidak berpikir panjang dan keras, banyak suami cenderung melakukan kecerobohan ketika berselingkuh dari istrinya.

Baca juga: Pasangan Selingkuh Berulang Kali, Maafkan atau Tinggalkan?

5. Mencari cinta dan perhatian
Menurut terapis seks, Dana Julian, MFT, pria menyukai perhatian.

Perselingkuhan menjadi jalan yang dipilih seorang suami karena dia merasa ada kekurangan rasa dicintai dan dihargai.

Terutama, ketika dalam sebuah hubungan pernikahan, pasangan terlalu sibuk sehingga lupa untuk saling memerhatikan.

Percakapan pun terkadang menjaadi sesuatu yang hanya bersifat logistik. Seperti tentang siapa yang menjemput anak atau sekadar mengingatkan untuk membayar tagihan, dan lain sebagainya.

"Jika merasa diabaikan, diintimidasi atau diomeli terus-menerus, suami bisa saja mencari seseorang yang dapat mendengarkannya dan memuji mereka, sebagai lawan dari apa yang mereka dapatkan dari pasangan mereka, sebuah kegagalan," ungkapnya.

Baca juga: Curiga Pasangan Selingkuh? Simak 12 Tanda Tersembunyi Ini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com