KOMPAS.com - Baju yang dirawat dan dicuci dengan benar akan memengaruhi kenyamanan saat beraktivitas.
Namun, hujan yang hampir setiap hari mengguyur beberapa wilayah di tanah air saat ini mengganggu rutinitas kita mencuci pakaian.
Alhasil, cucian semakin menumpuk dan baju yang dijemur dalam kondisi lembap dan susah mengering karena kurangnya paparan sinar matahari.
Selain cucian menjadi lembap, risiko membiarkan baju selama berhari-hari hingga kering dapat menimbulkan jamur dan bakteri, serta berbau tidak sedap alias bau apek. Kita pun jadi malas mengenakan baju tersebut.
"Aktivitas padat bisa bikin baju berbau keringat, dan kita jadi enggak pede. Apalagi cuaca sekarang tidak menentu, sehingga baju kita keringnya tidak sempurna,"kata Product Manager deterjen Daia, Mikhaela, dalam acara peresmian Daia Clean & Fresh Hijab yang ditayangkan virtual pada Kamis (4/2/2021).
"Karena itu, kita harus lebih selektif memilih produk pembersih pakaian yang bukan cuma lembut di tangan, tapi juga mampu membunuh kuman dan bakteri."
Baca juga: Mitos tentang Mencuci Pakaian yang Perlu Diketahui Kebenarannya
Cara mencuci
Pemeran film Natasha Rizky juga menceritakan pengalamannya dalam mencuci untuk menjaga pakaiannya tetap selalu segar dan lebih awet.
"Untuk aktivitas di dalam maupun di luar rumah, sehari-hari aku memakai hijab. Biasanya kalau hijab aku cuci sendiri pakai tangan. Dan pilih deterjen yang lembut di tangan," tuturnya.
Natasha mengatakan, dalam mencuci hijab ia menyesuaikan dengan jenis bahannya. Misalnya untuk bahan seperti sutra dan satin harus ia memilih mencuci pakai tangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.