Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 19:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Khabbaza mengatakan, iritasi kulit seperti ruam atau perubahan warna yang tidak biasa daoat terjadi ketika tubuh diserang virus atau penyakit autoimun.

"Kulit adalah organ terbesar tubuh sehingga memiliki pembuluh darah terbanyak. Adalah wajar untuk melihat manifestasi penyakit di kulit kita," ujarnya.

Dia menambahkan, kita dapat melihat kembali masa kecil kita untuk bukti ini. Terutama, ruam yang berkembang selama mengalami penyakit.

"Kulit adalah tempat di mana banyak hal berakhir. Jika jumlah darah menjadi sangat rendah, darah terlalu tebal, atau membentuk gumpalan kecil di pembuluh darah kadang-kadang dapat menyebabkan perubahan dalam penampilan kulit," imbuh dia.

Meskipun iritasi kulit tidak umum, Khabbaza mengatakan, komunitas medis masih coba memahaminya untuk melawan Covid-19.

Baca juga: Bisakah Ruam Kulit pada Pasien Covid-19 Disembuhkan?

4. Nyeri pita suara dan anosmia

Kehilangan rasa dan penciuman (anosmia) sebenarnya sudah diketahui sebagai gejala umum Covid-19, jadi tidak perlu panik jika kita mengalaminya.

"Hal ini disebabkan karena beberapa indera tidak bekerja secara normal karena ada peradangan di bagian saraf. Tetapi seiring berjalannya waktu akan berfungsi kembali," kata  Khabbaza.

Covid-19 juga dapat menyebabkan nyeri pada pita suara akibat dari saraf pita suara yang tidak bekerja secara normal.

Ini disebabkan oleh infeksi pernapasan atas, sehingga menyebabkan suara serak atau masalah berbicara, sesak napas, dan masalah saat sedang menelan.

Hal tersebut berkaitan dengan saraf vagus yang meradang dan tidak bekerja secara normal. Padahal, saraf ini yang mengatur pencernaan, detak jantung, laju pernapasan, dan tindakan refleks seperti batuk, bersin, serta menelan.

Gejala nyeri pita suara pertama kali mirip gejala asma, tetapi nyeri pita suara sering kali tidak membaik setelah penggunaan inhaler.

Baca juga: Mengapa Penderita Asma Belum Bisa Divaksin Covid-19?

Tetap tenang dan jangan panik

Khabbaza mengatakan, jika kita mengalami salah satu gejala Covid-19 yang aneh atau tidak biasa ini tetaplah tenang dan jangan panik.

Apabila gejala tersebut sudah memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari, maka segera pergi ke layanan kesehatan.

Mungkin tidak selalu ada intervensi yang dapat dilakukan karena gejala pasien Covid-19 dapat berubah setiap hari.

"Kami belajar lebih banyak setiap hari dan ada begitu banyak bagian yang bergerak. Jika pasien mengalami kesulitan karena gejala-gejala tersebut, pastikan penyedia layanan kesehatan yang dituju sudah memahaminya," imbuh dia.

Baca juga: Istora Senayan Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19 untuk Nakes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com