Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/02/2021, 20:08 WIB

KOMPAS.com - Anak-anak biasanya menjadi alasan bagi pasangan suami istri yang tidak harmonis lagi untuk menimbang ulang keputusan bercerai. 

Banyak orang mengatakan, perceraian bisa membuat psikologis anak-anak terganggu dan dapat menghambat perkembangan mental mereka. Ada yang berpendapat anak korban perceraian akan tumbuh jadi pembangkang dan nakal.

Meski begitu, perceraian ternyata tak selalu berakibat buruk bagi anak. Ada juga tipe anak yang tetap baik-baik saja walau orangtuanya berpisah.

Menurut psikolog Meity Arianty STP.,M.Psi, perceraian orangtua bukan penyebab utama psikologis anak-anak terganggu. Melainkan, hubungan tidak harmonis orangtua.

Baca juga: Perlu Tahu, 5 Nasihat Pernikahan dari Mereka yang Pernah Bercerai

"Pertengkaran atau hubungan orangtua yang buruk dapat membuat dampak psikologis terhadap anak-anak," terangnya kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

"Maka dari itu, mereka juga rentan mengalami permasalahan psikologis," sambung dia.

Meity mengatakan, pasangan yang bercerai dan tetap menjalin hubungan yang baik cenderung lebih banyak memberikan perhatian serta cintanya kepada anak-anak.

Hal itu merupakan fondasi bagi perkembangan emosi anak sehingga anak-anak tetap tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan matang menghadapi kenyataan.

"Jadi, jangan salahkan perceraiannya karena hubungan orangtua setelah bercerai yang akan memberikan dampak psikologis terhadap anak-anak," jelasnya.

Yang paling penting untuk anak-anak adalah bagaimana hubungan ayah ibunya tetap baik, berkomunikasi secara dewasa, dan tetap bertanggung jawab.

Karena sejatinya, anak-anak broken home hanya membutuhkan perhatian yang cukup dan tidak kehilangan kasih sayang dari kedua orangtuanya.

Baca juga: Orangtua Jangan Sering Bohong, Ini Dampak pada Anak Saat Dewasa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com