Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selalu tentang Seks, Ada 4 Alasan Mengapa Orang Selingkuh

Kompas.com - 05/02/2021, 07:59 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Saat pasangan selingkuh, kondisi itu sering kali dilihat sebagai pertanda dari sebuah hubungan yang tidak sehat.

Namun kenyataannya, ada banyak alasan mengapa orang berselingkuh, termasuk motivasi sosial, emosional, dan fisik.

Sebuah penelitian pada tahun 2020 menganalisis bagaimana pandemi Covid-19 dapat mendorong lebih banyak pasangan untuk berselingkuh atau mencari pasangan baru.

Baca juga: Curiga Suami Selingkuh, Perhatikan 10 Tanda Ini

Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Kristina Coop Gordon dan Dr. Erica Mitchell, mengamati kondisi stres terkait pandemi yang dapat merusak hubungan, serta apa yang dapat dilakukan pasangan untuk mengatasi stres yang ditimbulkan.

Dalam penelitian tersebut terungkap, situs kencan untuk pasangan menikah mendapat tambahan 17.000 anggota baru per hari selama pandemi terjadi.

Angka ini melambung jauh jika dibandingkan dengan 1.500 anggota baru per hari selama tahun 2019.

Data juga menunjukkan, sekitar 20 persen orang telah menghubungi mantan pasangannya sejak awal pandemi ini.

Dr. Mitchell, peneliti dari pascadoktoral di University of Tennessee dan ahli terapi pernikahan dan keluarga berlisensi berkomentar mengenai data tersebut.

Baca juga: Istri Selingkuh, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya

Dia mengatakan, masalah utama adalah waktu yang dihabiskan pasangan untuk mengatasi efek pandemi menguras waktu dan energi untuk tidak berfokus pada memelihara hubungan dengan suami/istri.

Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas yang mungkin membuat pasangan lebih cenderung selingkuh.

Namun, terjebak di rumah selama pandemi bukanlah satu-satunya alasan orang tergoda untuk berselingkuh.

Ada setidaknya empat alasan lain mengapa orang bisa berselingkuh dalam hubungan semacam itu.

1. Stres atau marah

Tingkat stres dapat berdampak besar pada sebuah hubungan.

"Individu yang mengalami stres lebih cenderung memperhatikan hal-hal yang tidak dilakukan pasangannya dengan benar, dan cenderung tidak puas dalam hubungan mereka," kata Dr. Mitchell.

Baca juga: Pria yang Bentuk Wajahnya Maskulin Gampang Selingkuh, Benarkah?

Kondisi inilah yang menempatkan pasangan pada risiko lebih tinggi untuk berselingkuh.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com