Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah Tinggi Mengancam Kesehatan, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 05/02/2021, 10:08 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Komplikasi
Gula darah tinggi bisa memicu sejumlah komplikasi. Beberapa di antaranya:

  • Berat badan turun drastis

Gula darah tinggi dapat menyebabkan penurunan berat badan secara tiba-tiba atau berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Ini terjadi karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan glukosa yang dibutuhkan, sehingga tubuh membakar otot dan lemak untuk energi.

  • Mati rasa dan kesemutan

Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan mati rasa, rasa terbakar, atau kesemutan di tangan, tungkai, dan kaki.

Hal ini disebabkan oleh neuropati diabetik, komplikasi diabetes yang sering terjadi setelah kadar gula darah tinggi selama bertahun-tahun.

Sementara komplikasi jangka panjangnya bisa membahayakan organ dan sistem tubuh.

Kerusakan pembuluh darah bisa memicu komplikasi seperti:

  • Serangan jantung atau stroke
  • Kerusakan pada mata dan kehilangan pengelihatan.
  • Penyakit ginjal atau gagal ginjal.
  • Masalah saraf di kulit, terutama kaki, yang menyebabkan luka, infeksi, dan masalah penyembuhan luka.

Kadar gula darah memang fluktuatif sepanjang hari.

Ketika kita mengonsumsi makanan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat sederhana seperti roti, kentang, atau pasta, gula darah akan langsung mulai naik.

Jika gula darahmu tinggi secara konsisten atau merasakan gejala dan komplikasi yang tak kunjung membaik, seperti terlalu sering buang air kecil atau berat badan yang drop, cobalah berkonsultasi dengan dokter.

Sebab, bisa saja itu merupakan indikasi diabetes atau masalah kesehatan lain.

Baca juga: Kadar Gula Darah Tinggi Memperburuk Infeksi Covid-19

Pencegahan
Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah lonjakan gula darah, antara lain:

1. Menjaga berat badan sehat
Jika kamu memiliki berat badan berlebih, upayakan untuk menurunkannya hingga ke berat badan ideal.

Menurunkan berat badan bisa membantu tubuh untuk lebih baik dalam menggunakan insulin.

2. Menakar asupan karbobidrat
Cobalah mulai menakar asupan karbohidrat harian. Misalnya, memanfaatkan aplikasi penghitung kalori di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com